Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Rokok Diprediksi Makin Suram, Bagaimana Prospeknya?

Permintaan terhadap industri rokok diprediksi terus berkurang dalam beberapa tahun ke depan karena sejumlah faktor.
Pekerja memproduksi rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di salah satu pabrik rokok di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/12/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho
Pekerja memproduksi rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) di salah satu pabrik rokok di Kudus, Jawa Tengah, Kamis (23/12/2021). ANTARA FOTO/Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Eksekutif CORE Indonesia Mohammad Faisal memperkirakan permintaan terhadap industri rokok akan terus berkurang dalam beberapa tahun ke depan.

Menurutnya, setidaknya ada tiga hal yang menjadi pemicu. Pertama, kampanye kesehatan yang dinilai sudah memberikan dampak sehingga industri rokok sudah lama dilihat sebagai sunset industry.

"Industri rokok dianggap sebagai sunset industry. Permintaan sudah lama berkurang seiring adanya kampanye masalah kesehatan sehingga bisnisnya tertekan," kata Faisal ketika dihubungi, Rabu (22/6/2022).

Kedua, kompetisi pasar yang kian ketat dengan munculnya produk alternatif vape. Kehadiran produk vape disebut telah menggerus pasar rokok.

Faisal mengatakan pasar produk rokok perusahaan besar seperti PT Djarum, PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), dan PT HM Sampoerna Tbk. (HMS) mulai ditinggalkan oleh segmen anak muda.

"Dengan kehadiran vape, ada alternatif produk yang bisa menggantikan rokok, dan ada segmen pasar yang tergerus terutama dari kalangan pemuda," ujarnya.

Sekadar informasi, Komisi VII DPR RI sebelumnya merencanakan Rapat Dengar Pendapat Umum dengan sejumlah perusahaan rokok

Dalam rapat yang ditunda tersebut, DPR RI mengundang Direktur Utama PT Gudang Garam Tbk. (GGRM), Direktur Utama PT HM Sampoerna Tbk. (HMSP), dan PT Djarum.

Rapat itu diagendakan membahas beberapa hal, di antaranya yakni kondisi terkini hasil tembakau, ketersediaan bahan baku dalam industri hasil tembakau, dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper