Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Goreng Curah Bakal Dihapus, DMSI: Asal yang Mendistribusikan BUMN

Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) meminta agar distribusi minyak goreng curah dijalankan oleh BUMN atau Perum Bulog.
Pekerja mengisi minyak goreng curah ke dalam jeriken di depo minyak goreng PD Taman Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.)
Pekerja mengisi minyak goreng curah ke dalam jeriken di depo minyak goreng PD Taman Cimanggu, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/5/2022). (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/rwa.)

Bisnis.com, JAKARTA – Dewan Minyak Sawit Indonesia (DMSI) menyambut baik wacana pemerintah yang ingin menghapus minyak goreng curah.

Namun, DMSI meminta agar distribusi minyak goreng curah dijalankan oleh perusahaan pemerintah atau Badan Usaha Milik Negara atau Badan Urusan Logistik (Bulog).

Plt. Ketua DMSI Sahat Sinaga mengatakan penghapusan minyak goreng curah akan lebih efektif jika pemerintah mendistribusikannya. Sebab, pemerintah membuat aturan minyak goreng curah harus dijual sesuai harga eceran tertinggi (HET) yaitu Rp14.000 per liter atau Rp15.500 per kilogram.

“Makanya minyak goreng ini distribusinya jangan ke swasta. Itu harus dilakukan pemerintah. Karena ke BUMN/Bulog margin sedikit akan dijalankan. Beda kalau swasta kalau margin kecil akan didiemkan dia. Gak akan jalan-jalan untuk mencapai Rp14.000,” ujar Sahat saat dihubungi Bisnis, Minggu (12/6/2022).

Sahat juga meminta agar pemerintah lewat Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian segera menerbitkan penghapusan minyak goreng curah dan diganti dengan migor kemasans sederhana.

“Kita minta paling tidak awal 2023 sudah ada minyak goreng curah itu. Paling tidak ada 2 peraturan dari Kemendag dan Kemenperin. Supaya kuat, kalau hanya instruksi lisan-lisan saja gimana,” ucap Direktur Gabungan Industri Minyak Nabati Indonesia (Gimni) tersebut.

Jika sudah ada aturannya, lanjut Sahat, swasta akan mulai untuk berinvestasi untuk menyediakan alat pengemas minyak goreng curah. Sebab, kata dia, alat pengemas minyak goreng premium berbeda dengan minyak goreng curah.

“Yang punya sekarang Malaysia alatnya. Kita sudah ada tapi masih sedikit karena pangsa pasarnya untuk sederhana ini kemarin kan belum jelas,” tuturnya.

Alasan lain kemasan curah harus dihapus, kata Sahat, lantaran migor curah tidak terjamin kebersihannya. Pasalnya, banyak curah ternyata dicampur dengan jelantah.

“Jika sudah jelantah itu bahaya karena bisa menyebabkan kanker dan Alzheimer menurut penelitian di Inggris. Saya pernah minta ke asosiasi curah minyak dari Pecenongan dan Tebet berbeda. Ternyata yang dari Pecenongan sudah banyak putih-putihnya, berarti itu jelantah,” tutur dia.

Sebelumnya, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan minyak goreng curah akan dihapus oleh pemerintah secara bertahap. Sebagai gantinya, minyak goreng akan diedarkan dalam kemasan sederhana.

Alasan kebersihan jadi salah satu latar belakang pengemasan minyak goreng sederhana. Luhut mengklaim pengusaha minyak goreng pun sudah menyetujuinya.

Hal itu ia sampaikan, dalam konferensi pers soal Ekspor CPO dan Minyak Goreng bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jumat (10/6/2022).

“Nanti secara bertahap kita akan hilangkan curah menuju kemasan sederhana. Karena curah itu kurang higienis. Itu yang akan kita lakukan,” kata Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper