Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Kabar Pelindo usai 8 Bulan Merger

PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menjelaskan kinerja perseroan usai 8 bulan melakukan merger.
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022).ANTARA FOTO/Jojon
Foto udara aktivitas bongkarmuat di dermaga bongkar muat peti kemas Pelabuhan Indonesia IV (Persero) Kendari, Sulawesi Tenggara, Senin (3/1/2022).ANTARA FOTO/Jojon

Bisnis.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo mencatat peningkatan kinerja dan produktivitas kegiatan bongkar muat di sejumlah pelabuhan setelah 8 bulan melakukan merger.

Kabar baik ini diharapkan bisa memberikan kontribusi pada penurunan biaya logistik di Indonesia yang saat ini mencapai 23 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Adapun, peningkatan produktivitas bongkar muat diukur dengan parameter boks per kapal per jam (BSH), dan pengurangan port stay atau waktu sandar kapal di pelabuhan yang diukur dengan jumlah hari.

Direktur Utama PT Pelindo (Persero) Arif Suhartono menyebut peningkatan kinerja dan produktivitas bongkar muat, serta penurunan waktu sandar kapal di pelabuhan, berperan dalam menurunkan biaya logistik di Indonesia.

"Kita harus melakukannya bersama-sama karena biaya logistik menyangkut aspek lain seperti transportasi darat dan administrasi," terang Arif, Jumat (10/6/2022).

Setelah merger Pelindo pada Oktober 2021, perseroan mencatat adanya peningkatan kinerja maupun produktivitas bongkar muat dan penurunan waktu sandar kapal di pelabuhan.

Contohnya, jumlah bongkar muat naik lebih dari dua kali lipat di Terminal Peti Kemas (TPK) Belawan. Jumlah bongkar muat naik dari 20 boks menjadi 45 boks per kapal pada setiap jamnya, atau biasa disebut box ship per hour (BSH). Kecepatan bongkar muat itu membuat waktu sandar kapal berkurang dari dua hari menjadi hanya satu hari.

Kemudian, peningkatan kinerja yang sama terjadi di TPK Makassar. Kecepatan bongkar muat meningkat dari 20 BSH menjadi 42 BSH, sehingga waktu sandar terpangkas dari dua menjadi satu hari.

Pelindo mencatatat peningkatan kinerja terbaik ada di TPK Pelabuhan Ambon. Peningkatan jumlah bongkar muat naik hampir tiga kali lipat, atau dari 12 BSH menjadi 35 BSH.

Dampaknya, jumlah waktu sandar dapat terpangkas tajam dari tiga hari menjadi satu hari. Perusahaan pelayaran Meratus Line sudah merasakan perbaikan kinerja tersebut.

Kepala Cabang Meratus Line Ambon Samuel Jonathan mengatakan telah terjadi peningkatan kecepatan bongkar muat menjadi dua kali lipat. Adapun, Meratus Line memiliki dua kapal yang melayani Ambon setiap dua pekan dan rata-rata membawa barang konsumsi.

"Dengan waktu sandar kisaran 30-35 jam, produktivitas bongkar muatnya sekarang bisa sampai 800 boks sekali sandar. Sebelumnya hanya 400-500 boks," kata Samuel.

Bagi Pelindo, kecepatan bongkar muat dan waktu sandar yang semakin pendek tidak hanya membuat biaya operasional semakin efisien. Kemajuan tersebut juga membuat trafik atau lalu lintas kapal semakin meningkat.

Paling tidak, hal tersebut tergambar dalam kinerja kuartal I/2022. Misalnya, arus kapal meningkat menjadi 283 juta GT atau satu persen lebih tinggi, dibandingkan tahun sebelumnya.

Selain itu, arus peti kemas tercatat sebesar 4,2 juta twenty-foot equivalent unit (TEUs) pada kuartal I/2022, sedangkan arus barang mencapai 37 juta ton.

Secara keuangan, kenaikan pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi atau Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA) kuartal I/2022 naik 7 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).

Direktur Utama SubHolding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) Muhammad Adji lalu menambahkan bahwa pencapaian pascamerger bisa diraih karena sinergi antarpelabuhan dan antarwilayah.

Misalnya, sebelum melebur Pelindo memiliki rencana investasi untuk memenuhi kekurangan peralatan pada sejumlah pelabuhan di wilayah Pelindo Regional 4. Saat ini, kebutuhan peralatan tersebut dapat dipenuhi dengan optimalisasi aset dari Regional lainnya.

"Ternyata, di wilayah Regional 2 ada beberapa peralatan yang masih bagus dan belum optimal penggunaannya, ya kita pindahkan, misalnya, ke Makassar New Port," kata Adji.

Pada saat ini, lanjut Adji, tahapan merger sudah masuk transformasi proses bisnis. Semuanya diintegrasikan menjadi satu sistem.

"Sistemnya kita seragamkan. Kalau dulu di empat wilayah masing-masing punya sistem sendiri, sekarang dalam proses kita integrasikan menjadi satu sistem," kata Adji.

Pada periode berikutnya, Adji menyebut transformasi akan menyasar pada orang.

"Mereka akan kita latih dengan melibatkan teman-teman Pelindo yang sudah biasa bekerja dengan mitra global kita yang menerapkan standar internasional," terang dia.

Selanjutnya, Pelindo berfokus untuk melanjutkan standardiasi operasional dan komersial secara bertahap. Hal tersebut merupakan inisiatif strategis pascamerger yang akan dilakukan pada seluruh pelabuhan di bawah kendali perseroan.

Terdapat empat langkah yang akan dilakukan yakni (1) pengembangan kapabilitas organisasi dan manusia; (2) pola bisnis operasi berbasis perencanaan dan control; (3) optimalisasi infrastruktur dan peralatan termasuk penataan lay out pelabuhan; serta (4) membangun budaya keselamatan melalui peningkatan kesadaran akan keselamatan dan standarisasi protokol keselamatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper