Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Gabah Anjlok, Bulog Diminta Aktif Serap dari Petani

Badan Pangan Nasional meminta Bulog untuk aktif serap gabah dari petani sejalan dengan harga yang anjlok.
Petani menjemur gabah hasil panen di Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Abdurachman
Petani menjemur gabah hasil panen di Cariu, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (17/7/2020). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, Jakarta - Kepala Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA), Arief Prasetyo Adi meminta pelaku usaha, Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk bersama - sama menjaga harga gabah kering panen (GKP) sebesar Rp4.200 per kilogram (kg). Hal ini seiring dengan merosotnya harga gabah petani belakangan ini.

Demikian disampaikan Arief saat pertemuan dengan Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) wilayah Yogyakarta, Senin (30/5/2022).

“Agar Gabah Petani tidak Jatuh, Pelaku usaha maupun BUMN pangan Bulog diharapkan dapat meningkatkan serapan gabah sesuai acuan yang ditetapkan Pemerintah Rp4.200 / Kg untuk GKP,” ujar Arief dalam keterangan tertulisnya.

Menurutnya peningkatan serapan gabah ini dapat menguatkan stok pangan nasional, membantu menjaga ketersediaan beras dan stabilitas harga serta dapat menyejahterakan petani karena produksi gabahnya telah banyak diserap dan tidak jatuh.

“Kita lihat di beberapa negara seperti India, Vietnam dan Thailand yang berencana membatasi ekspor bahan pokok, oleh karenanya perlunya penguatan stok pangan nasional dengan sistem Dynamic Stock,” tuturnya.

Menurutnya hal ini pun sudah memenuhi beberapa kajian dari Instansi maupun akademisi seperti dengan Prof. Arif Satria Rektor IPB, Prof. Ali dari Universitas Gadjah Mada, Kementerian Pertanian, Kementerian Perdagangan, Kemenko Perekonomian dan penggiat pangan lainnya.

Arief melanjutkan serapan gabah dapat melalui skema Cadangan Beras Pemerintah (CBP) maupun B2B atau komersial.

Sementara itu Perpadi Yogyakarta yang dihadiri perwakilan 4 Kabupaten mulai dari Yogya Bantul, Kulon Progo, Sleman dan Gunung Kidul berharap selain serapan gabah melalui dua skema diatas, BUMN Bulog juga dapat menyalurkan beras melalui skema sosial seperti program pemerintah seperti Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), penanggulangan Bencana dan skema sosial lainnya sehingga stok Bulog dapat berputar dan selalu dalam keadaan baik mutunya.

“Saya mendengar beberapa masukan dari teman - teman Perpadi, mereka berharap Pemerintah dapat menjaga harga gabah petani, melalui BUMN Bulog maupun penggiat pangan lainnya, dengan begitu Pemerintah memiliki stok pangan yang kuat dan Petani pun sejahtera,” ujarnya.

Secara terpisah sebelumnya Direktur Utama Bulog Budi Waseso mengatakan komitmennya untuk siap menyerap gabah/beras Petani antisipasi anjloknya harga gabah, jaga stabilisasi harga ditingkat petani.

Dia memastikan pangan pokok yang tidak bisa ditunda adalah komoditas beras, oleh karenanya pihaknya juga menjamin pangan beras kuat dengan penguatan stok beras yang ada di gudang - gudang Bulog seluruh Indonesia dan dipastikan harga terjangkau.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Indra Gunawan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper