Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KSP Imbau Wajib Pajak Manfaatkan Program Pengungkapan Sukarela Sebelum Berakhir 30 Juni 2022

Panutan Sulendrakusuma mengajak wajib pajak untuk memanfaatkan PPS lantaran PPS menawarkan banyak manfaat positif yang dapat dirasakan oleh wajib pajak.
Deputi III Kepala Staf Kepresidenan RI Panutan Sulendrakusuma / Kantor Staf Presiden RI.
Deputi III Kepala Staf Kepresidenan RI Panutan Sulendrakusuma / Kantor Staf Presiden RI.

Bisnis.com, JAKARTA - Deputi III Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Panutan Sulendrakusuma menghimbau wajib pajak untuk segera memanfaatkan Program Pengungkapan Sukarela (PPS). PPS yang dimulai sejak 1 Januari 2022 akan berakhir pada 30 Juni 2022 mendatang.

Panutan mengatakan, ada banyak manfaat yang akan dirasakan wajib pajak jika mengikuti program tersebut. Manfaat yang dimaksud antara lain terbebas dari sanksi administratif dan perlindungan data untuk tidak digunakan dalam penyelidikan, penyidikan atau penuntutan dari wajib pajak.

Sebab, kata dia, PPS dijalankan dengan asas kesederhanaan, kepastian hukum, dan kemanfaatan. Tujuannya meningkatkan kepatuhan sukarela wajib pajak.

Selain itu, PPS juga berperan besar dalam percepatan pemulihan dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Buktinya, dengan adanya repatriasi dan investasi dalam PPS. Dengan menyerentakkan dan memanfaatkan PPS, diharapkan dapat membantu percepatan ekonomi negara," kata Panutan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (25/5/2022).

Hingga Rabu (25/5/2022), jumlah Pajak Penghasilan (PPh) yang diterima Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan telah mencapai Rp10,01 triliun.

Sebanyak 50.166 wajib pajak telah mengikuti PPS dengan 58.326 surat keterangan yang telah dikeluarkan oleh Kemenkeu.

Selain itu, pengungkapan harta bersih wajib pajak senilai Rp99,65 triliun yang terdiri dari deklarasi harta dalam negeri dan repatriasi sebesar Rp85,81 triliun, deklarasi harta luar negeri sebesar Rp7,44 triliun dan investasi dalam bentuk surat berharga negara (SBN) sebesar Rp6,38 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper