Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Elon Musk Gamang Mau Beli Twitter, Ada Apa?

Maju mundur CEO Tesla Elon Musk dalam akuisisi Twitter senilai US$44 miliar menuai sejumlah spekulan.
Elon Musk
Elon Musk

Bisnis.com, JAKARTA – CEO Tesla, Elon Musk nampaknya masih gamang dengan keputusannya untuk mengakuisisi Twitter senilai US$44 miliar. Sejumlah spekulan pun bertebaran di kalangan analis.

Mengutip Bloomberg, Sabtu (14/5/2022) Analis Pasar dan Investasi Senior di Hargreaves Lansdown, Susannah Streeter menyatakan, masih ada pertanyaan apakah alasan penundaan akuisisi yang dilakukan orang terkaya di dunia versi Forbes itu karena banyaknya keberadaan akun palsu di Twitter.

“Mengingat bahwa mempromosikan kebebasan berbicara lebih diprioritaskan oleh Musk, dibandingkan sekadar menambah kekayaan. Ini mungkin strategi untuk menarik kembali jumlah yang dia siap bayarkan untuk mendapatkan Twitter,” ujar Susannah.

Sementara itu, pengamat di firma hukum Olshan Frome dan Wolosky, Andrew Freedman menjelaskan seharusnya Musk tidak terburu-buru dalam mengambil keputusan untuk mengakuisisi media sosial berlogo burung biru tersebut.

Dia berpendapat, seyogyanya Musk melakukan pengujian terlebih dahulu sebelum melakukan akuisisi.

“Dia seharusnya melakukan due dilligence [audit riwayat keuangan],” ujar Andrew.

Elon Musk sempat mencuit bahwa dia akan menunda kesepakatan akuisisi Twitter senilai US$44 miliar sampai mendapatkan lebih banyak informasi terkait akun palsu yang menjatuhkan saham twitter hingga 25 persen pada perdagangan premarket.

Elon beserta timnya ingin menyelidiki lebih lanjut soal akun palsu di Twitter dan akan melakukan sampel acak.

Beberapa jam kemudian, miliarder tersebut kembali mencuitkan komitmennya untuk tetap mengakuisisi. Akibatnya, saham Twitter pun ambles 9,7 persen di bursa saham New York.

Dalam laporan kuartalan terbaru, Twitter menyatakan rata-rata akun palsu atau spam selama kuartal I/2022 mewakili kurang dari 5 persen pengguna aktif harian bulanan. Pohak perseroan telah menerapkan penilaian yang lebih signifikan, dan jumlah sebenarnya bisa saja lebih tinggi dari 5 persen.

CEO Twitter, Parag Agrawal mengatakan, perseroan perlu mempersiapkan diri untuk skenario apapun yang terjadi.

Sebagai informasi, Elon Musk berencana membeli Twitter untuk melakukan reformasi. Bulan lalu, dia menegaskan ingin mengotentikasi setiap pengguna dan membuat algoritmenya menjadi open source.

Twitter juga dibidik menjadi platform yang membentengi kebebasan berbicara dan melonggarkan batas moderasi konten.

Meski saat ini kehadiran bot diizinkan di Twitter, namun hanya sebatas bot yang berfungsi sebagai pengingat seperti @tinycarebot. Kehadiran bot spam tidak diperbolehkan.

Selain diduga meragukan bot spam di Twitter, Elon Musk masih mengamankan pendanaan untuk akuisisi. Dia dikabarkan telah melakukan perbincangan dengan investor untuk meningkatkan ekuitas dan mempertimbangkan opsi pembiayaan yang tepat untuk mencegah margin loan yang akan mempengaruhi saham Tesla.

Kepala Penelitian TMT Mirabaud Equity Research, Neil Campling menyatakan bahwa Musk tidak pernah memiliki dana utuh. Pasalnya, miliarder itu terus-menerus mencari dukungan finansial.

“Tidak ada pembeli lain yang akan muncul – jika Musk memutuskan dia masih tertarik, dia dapat menyebutkan harganya dan itu tidak akan lebih tinggi,” ujar Neil.

Musk sempat gamang antara membatalkan rencana akuisisi Twitter atau tetap melanjutkannya. Dalam hitungan minggu, dirinya berubah dari hanya menjadi prolific user, hingga akhirnya melakukan pengambilalihan tanpa diminta dan tanpa rencana pembiayaan terperinci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper