Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Peneliti Indef Sebut Kunjungan Jokowi ke AS Tidak Menjamin Investasi Masuk ke Indonesia  

Indef menilai pernyataan Jokowi belum cukup memberi angin segar bagi iklim investasi perusahaan rintisan di Indonesia.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington D.C., Amerika Serikat, Selasa (10/5/2022)./Antara
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana tiba di Pangkalan Militer Andrews, Washington D.C., Amerika Serikat, Selasa (10/5/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Nailul Huda menilai pernyataan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang menekankan potensi kekuatan Indonesia dalam ekonomi digital dan startup belum cukup memberi angin segar bagi iklim investasi perusahaan rintisan di Indonesia.

Menurutnya, investor asing akan tetap melirik perusahaan rintisan (startup) dengan sektor berbasis layanan Internet of Things (IoT) lantaran diyakini lebih menguntungkan di era digitalisasi saat ini.

“Jika ada [investasi] yang masuk paling tidak jauh-jauh dari startup IoT. Namun, bisa jadi juga [berinvestasi] ke startup sektor kesehatan, tetapi ketika pandemi berangsur membaik, arus [investasi] pun akan melambat,” ujarnya, Jumat (13/5/2022).

Sekadar informasi, Jokowi menegaskan Indonesia selalu serius dalam pengembangan ekonomi digital yang adil dan bermanfaat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya jumlah startup di Indonesia yang tercatat berada di posisi terbanyak kelima dunia dengan 2.346 startup.

Hal ini disampaikannya di depan sejumlah pemimpin negara Asean saat bertemu dengan para pengusaha Amerika Serikat (AS) di Intercontinental the Willard Hotel, Washington DC, Kamis (12/5/2022).

Huda melanjutkan, fokus kunjungan Jokowi ke AS lebih mengajak AS untuk menghadiri Presidensi G20 dengan menunjukan gaya politik bebas aktif yang dipilih Tanah Air.

“AS juga kan ngambek Indonesia masih undang Rusia ke G20. Jadi saya rasa fokusnya tidak cukup signifikan mengarah ke investasi, terutama investasi di bidang startup dan ekonomi digital,” katanya.

Dia melanjutkan, meskipun Jokowi direnakan bertemu CEO Tesla Inc. Elon Musk, tetapi hal tersebut tidak memberikan kepastian untuk suburnya suntikan dana dari investor asing ke ekonomi digital dan startup di Tanah Air.

“Walaupun sudah ketemu Elon Musk pun, tetapi tetap sulit untuk ekonomi digital disuntikan dana secara masif. [Penyebabnya] Tesla pun enggan berinvestasi di Indonesia karena masalah lingkungan. Jadi tidak ada jaminan Jokowi ke AS akan membawa masuk investasi, khususnya di bidang ekonomi digital dan startup,” tutur Huda.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Akbar Evandio
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper