Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wabah Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak, Kementan Fokus 3 Hal Ini

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyebutkan ada tiga fokus yang akan dilakukan untuk menanggulangi wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. ANTARA
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. ANTARA

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) segera melakukan mitigasi untuk menangani merebaknya penyakit mulut dan kuku (PMK) yang telah ditetapkan sebagai wabah di Jawa Timur dan Aceh.

Terdeteksi pertama kali pada 28 April 2022 di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, pemerintah setempat segera melakukan mitigasi dan pengobatan bagi hewan ternak yang terinfeksi. 

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melakukan mitigasi dan antisipasi sesuai arahan Presiden RI Joko Widodo untuk melakukan lockdown zonasi dan membentuk tim satuan tugas atau Satgas PMK.

"Sesuai arahan Bapak Presiden, memerintahkan Kementerian Pertanian bersama Satgas yang didalamnya ada TNI,  Kepolisian, Kejaksaan dan lintas kementerian untuk berada di daerah-daerah yang sudah ditetapkan PMK," katanya, dikutip dalam rilis resmi Kementan, Kamis (12/5/2022).

Selain Jawa Timur, Provinsi Aceh khususnya Kabupaten Aceh Tamiang ditetapkan sebagai daerah wabah PMK. Penetapan ini buntut terinfeksinya 2.555 ekor sapi  dan 13 ekor sapi yang terkonfirmasi mati.

Pada kunjungannya ke Aceh Tamiang, Mentan menyampaikan tiga agenda yang akan dilakukan Kementan dalam menanggulangi PMK yang berlaku secara nasional. Agenda pertama bersifat sementara, yaitu dengan pengadaan vaksin, melakukan vaksinasi darurat, dan pembatasan lalu lintas hewan serta produk hewan.

"Kami juga menyiapkan agenda SOS, seperti melakukan pemusnahan terbatas ternak yang terkonfirmasi positif PMK, pemberlakuan lockdown zona wabah pada tingkat kecamatan/Kabupaten di setiap wilayah, sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait SOP Pencegahan dan pengendalian PMK," ujarnya.

Agenda ketiga, lanjut Mentan yaitu Agenda Permanen, melalui pembuatan vaksin oleh Pusat Veteriner Farma (Pusvetma), vaksinasi massal dan surveilans secara rutin.

Di hadapan masyarakat yang hadir, Mentan menegaskan bahwa PMK bisa ditangani dengan baik. Langkah yang dilakukan Pemprov Aceh dan Pemkab Aceh Tamiang dalam menanggulangi wabah ini sudah sesuai dengan harapan banyak orang.

"Dari sekian banyak hewan ternak yang menjadi suspect ternyata bisa disembuhkan. Intinya dalam menghadapi PMK ini jangan panik," pungkasnya.

Sementara dalam Konferensi Pers Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku Hewan Ternak pada Kamis (12/5/2022), dia melihat bahwa intervensi yang dilakukan sejauh ini, baik di Aceh dan Jawa Timur menggunakan obat dan vitamin memberikan dampak yang baik.

“Dengan vaksin dan obat-obatan serta operasional yang selama ini kerja, mudah mudahan ini bisa membendung agar isolasi terhadap isolasi atau lockdown dapat secara maksimal dan obatan-obatan yang tersedia dapat memberikan daya tahan sambil menunggu vaksin,” jelas SYL.  

Tercatat di Kabupaten Mojokerto Jawa Timur dari  total kasus 864 ekor yang terinfeksi, per 11 Mei 2022 sudah 33 sapi yang dinyatakan sembuh total.

Sebelumnya, dalam Sidang Paripurna pada Senin (9/5/2022), Jokowi meminta Mentan untuk segera melakukan lokalisasi atau lockdown bagi daerah yang terkena wabah PMK.

"Saya minta ini Menteri Pertanian segera dilakukan lockdown zonasi, lockdown di wilayah, sehingga mutasi dari satu tempat ke tempat lain atau pergerakan ternak dari kabupaten ke kabupaten apalagi provinsi ke provinsi bisa dicegah,” kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper