Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Kebut 270 Proyek Prioritas di Jateng Sebelum 2024

Pemerintah mendorong percepatan penyelesaian sebanyak 270 proyek prioritas yang ada di Jawa Tengah sebelum 2024.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/12/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Percepatan Pembangunan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) mendorong percepatan penyelesaian sebanyak 270 proyek prioritas yang ada di Jawa Tengah sebelum 2024.

Untuk mendorong percepatan proyek prioritas di Jateng, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku ketua Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menyelenggarakan Rapat Koordinasi bersama para Pimpinan Kementerian/Lembaga terkait dan Gubernur Jawa Tengah, Rabu (11/5).

“Rakor ini ditujukan untuk membahas upaya akselarasi penyelesaian proyek-proyek di Jawa Tengah hingga tahun 2024, serta memastikan ketersediaan alokasi anggaran pada Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah,” ujar Airlangga, Rabu (11/5/2022).

Proyek-proyek prioritas tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2019. Percepatan pembangunan di Jawa Tengah dibagi pada beberapa kawasan yakni Kawasan Kedungsepur, Kawasan Purwomanggung dan Kawasan Bergasmalang. Untuk mendukung nilai tambah turut dilakukan pengembangan di Kawasan Barlingmascakeb, Kawasan Petanglong, Kawasan Wanarakuti, Kawasan Banglor, dan Kawasan Subosukawonosraten.

Berdasarkan lampiran dalam Perpres tersebut, telah disepakati 56 usulan proyek di Kawasan Kedungsepur dengan total estimasi nilai investasi sebesar Rp107,58 triliun. Mayoritas usulan proyek di Kawasan Kedungsepur berasal dari sektor sumber daya air, jalan/jembatan dan pariwisata.

Dari total 56 usulan proyek tersebut dibiayai melalui 5 macam sumber, di antaranya adalah APBN terdiri atas 33 usulan proyek dengan estimasi nilai investasi Rp10,48 triliun, KPBU terdiri atas 7 usulan proyek dengan estimasi nilai investasi Rp32,38 triliun, BUMN terdiri atas 5 usulan proyek dengan estimasi nilai investasi Rp10,95 trilun.

Kemudian, dana bersumber dari BUMD terdiri atas 3 usulan proyek dengan estimasi nilai investasi Rp950 miliar dan swasta terdiri atas 8 usulan proyek dengan estimasi nilai investasi Rp52,81 triliun.

Sementara itu, berdasarkan usulan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, telah disepakati 18 usulan proyek di Kawasan Wanarakuti dengan total estimasi nilai investasi sebesar Rp1,58 triliun.

Adapun, dari 18 usulan proyek tersebut dibiayai melalui 5 macam sumber, di antaranya adalah APBN terdiri atas 14 usulan proyek dengan estimasi nilai investasi Rp1,15 triliun, KPBU terdiri atas 1 usulan proyek dengan estimasi nilai investasi Rp200 miliar, BUMD terdiri dari 1 atas usulan proyek dengan estimasi nilai investasi Rp80 miliar, BUMD/swasta terdiri atas 1 usulan proyek dengan estimasi nilai investasi Rp50 miliar miliar, serta BUMD terdiri atas 1 usulan proyek dengan estimasi nilai investasi Rp80 miliar.

Di Kawasan Banglor, berdasarkan usulan dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah, telah disepakati 18 usulan Berdasarkan usulan dari Pemprov Jateng, telah disepakati 18 usulan total estimasi nilai investasi sebesar Rp2,73 triliun.

Mayoritas usulan proyek di Kawasan Banglor berasal dari sektor sumber daya air, jalan/jembatan serta perikanan dan kelautan.

Selanjutnya, terdapat 35 usulan proyek di Kawasan Purwomanggung dengan estimasi investasi senilai Rp45,28 triliun dengan mayoritas usulan program atau kegiatan berasal dari sektor jalan/jembatan dan pariwisata.

Sebanyak 50 usulan proyek telah disepakati untuk Kawasan Bregasmalang dengan total investasi Rp21,41 triliun yang mayoritas proyeknya digunakan untuk sektor sumber daya air, dan jalan/jembatan.

Selebihnya, proyek-proyek di Jawa Tengah tersebut terbagi untuk kawasan pendukung di Kawasan Barlingmascakeb, Kawasan Petanglong, Kawasan Wanarakuti, Kawasan Banglor, dan Kawasan Subosukawonosraten.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper