Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Minyak Goreng dan Pertamax Jadi Biang Kerok, Inflasi April Tertinggi Sejak Januari 2017

BPS mencatat inflasi tahunannya pada April 2022 mencapai 3,47 persen (year-on-year/yoy), tertinggi sejak Januari 2017.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono pada rilis data Indeks Harga Konsumen Juni 2021, Kamis (7/1/2021)/ BPS
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono pada rilis data Indeks Harga Konsumen Juni 2021, Kamis (7/1/2021)/ BPS

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2022 mengalami inflasi sebesar 0,95 persen secara bulanan (month-to-month/mtm). 

Sementara itu, inflasi tahunannya pada April 2022 mencapai 3,47 persen (year-on-year/yoy) dan secara tahun kalender sebesar 2,15 persen (year-to-date/ytd).

Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono menyampaikan, tingkat inflasi pada April 2022 merupakan yang tertinggi sejak Januari 2017.

"Ini merupakan angka tertinggi sejak Januari 2017 yang secara bulanan mengalami inflasi sebesar 0,97 persen," katanya dalam konferensi pers, Senin (9/5/2022). 

Adapun, secara tahunan, angka inflasi ini tertinggi sejak Agustus 2019 dimana inflasi mencapai 3,49 persen.

Margo mengatakan, dua penyumbang terbesar inflasi April 2022 berdasarkan kelompok pengeluaran yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau, serta transportasi.

Kelompok makanan, minuman dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,76 persen mtm dan memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,46 persen. 

"Kalau dilihat dari komoditasnya pada kelompok ini, yang mengambil andil besar pada makanan, minuman dan tembakau, diantara  adalah minyak goreng. Minyak goreng memberikan andil sebesar 0,19 persen diikuti  daging ayam ras 0,09 persen, dan ikan segar 0,04 persen," ungkapnya.

Dari 90 kota yang dipantau BPS, semua kota mengalami inflasi pada April 2022, dimana inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,58 persen mtm, sedangkan inflasi terendah terjadi di Gunung Sitoli sebesar 0,22 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper