Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Rp282,4 Triliun, Serapan Tenaga Kerja Terkerek

Kementerian Investasi melaporkan serapan tenaga kerja naik 2,3 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy).
Pencari kerja mendaftar di salah satu stan perusahaan pada Job Market Fair 2018 di Klaten, Jawa Tengah./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho
Pencari kerja mendaftar di salah satu stan perusahaan pada Job Market Fair 2018 di Klaten, Jawa Tengah./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Investasi melaporkan realisasi investasi pada kuartal I/2022 mencapai Rp282,4 triliun mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 319.013 orang.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa serapan tenaga kerja naik 2,3 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy). Kenaikan ini didukung oleh nilai realisasi investasi yang naik 28,5 persen yoy.

“Alhamdulillah semua berkat bantuan teman-teman Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu [DPMPTSP] kabupaten/kota/provinsi,” ujar Bahlil dalam konferensi pers 'Realisasi Investasi Triwulan I Tahun 2022, Rabu (27/4/2022).

Sementara itu, penanaman modal asing (PMA) berkontribusi 52,1 persen sedangkan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar 47,9 persen atau setara Rp135,2 triliun. Nilai tersebut naik, baik secara tahunan maupun kuartalan.

BKPM juga turut merealisasikan penanaman modal yang tidak hanya berfokus pada pulau Jawa. Per kuartal I/2022, penanaman modal di luar Jawa tercatat sebesar 52,7 persen atau naik 30 persen yoy.

Sektor industri logam, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya menempati posisi pertama dengan nilai investasi Rp39,7 triliun pada kuartal I/2022. Kemudian, posisi kedua ditempati sektor transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp39,5 triliun. 

Melihat data BKPM, serapan tenaga kerja sejak 2019 tercatat fluktuatif hingga kuartal I/2022. Pada saat awal pandemi muncul pada kuartal II/2020, tercatat sebanyak 263 tenaga kerja yang terserap atau turun 13,1 persen mtm. Sama halnya pada kuartal III/2021 di mana varian Delta menyebar yang turut menurunkan penyerapan tenaga kerja.

Bahlil mengatakan akan terus mengedepankan sektor padat karya untuk meningkatkan lapangan pekerjaan.

“Strategi investasi kita akan dorong bagaimana tidak hanya mendahulukan teknologi. Tapi juga berbasis pada padat karya untuk menciptakan lapangan pekerjaan,” ungkap Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper