Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub: 20.000 Kendaraan Listrik Lolos Sertifikasi

Kemenhub telah menerbitkan Sertifikasi Registrasi Uji Tipe untuk 20.000 kendaraan listrik
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) bersiap mengendarai motor listrik saat diluncurkan sebagai kendaraan dinas Kementerian Perhubungan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (16/12/2020). /ANTARA FOTO
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (kiri) bersiap mengendarai motor listrik saat diluncurkan sebagai kendaraan dinas Kementerian Perhubungan di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (16/12/2020). /ANTARA FOTO

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah terus mendorong elektrifikasi kendaraan roda dua dan roda empat di Tanah Air. Saat ini, tercatat sekitar 20.000 kendaraan listrik dinyatakan sudah lulus registrasi.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat saat ini sudah ada 20.000 kendaraan listrik, roda dua dan roda empat, yang sudah mendapatkan Sertifikasi Registrasi Uji Tipe (SRUT).

"Beberapa minggu lalu angkanya sudah mencapai 17.000. Perkiraan saya sekarang sudah 20.000," kata Dirjen Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi di Jakarta, Rabu (20/4/2022).

Adapun, pengembangan kendaraan listrik sejalan dengan Peraturan Presiden (Perpres) No.55/2019 mengenai kendaraan lsitrik yang diteken oleh Presiden Joko Widodo lebih dari dua tahun yang lalu.

Saat ini, lanjut Budi, semakin banyak agen pemegang merek (APM) yang mempercepat pengembangan kendaraan sepeda motor, kendaran roda empat, dan bus yang ke arah kendaraan listrik. Pengembangan kendaraan listrik paling banyak dilakukan untuk kendaraan roda dua atau sepeda motor.

"Sekarang sudah mencapai 20.000 lebih sepeda motor dan mobil yang sudah dikeluarkan SRUT-nya. Itu yang terdata, belum lagi yang tidak terdata," jelasnya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pemerintah akan mendukung upaya untuk menekan emisi pada sektor transportasi. Kendati demikian, dia mengatakan saat ini belum terdapat ekuilibrium antara harga mobil listrik dan mobil berbahan bakar biasa.

Dia menyampaikan komitmennya untuk berdiskusi dengan swasta terkait dengan dukungan pemerintah dalam hal upaya mendorong penekanan emisi, dalam hal ini khususnya pada sektor transportasi.

"Saya commit untuk berdiskusi dengan swasta apa saja yang akan diberikan bonus bagi mereka yang berbuat baik dalam waktu sulit, karena ini tidak mudah," ujarnya.

Di samping itu, salah satu perusahaan transportasi yakni PT Blue Bird Tbk menargetkan pengurangan 50 persen emisi karbon dan buangan operasional pada 2030.

Direktur Utama PT Blue Bird Tbk Sigit Djokosoetono mengatakan saat ini sudah mulai mengonversikan armadanya untuk menggunakan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Sigit mengatakan saat ini bahan bakar yang digunakan umumnya adalah Pertalite, Pertamax, dan beberapa menggunakan CNG.

"Kendaraan yang memakai CNG itu ada 2.200 kendaraan. Hampir 20 persen dari kendaraan yang ada," kata Sigit.

Dalam komitmennya untuk perbaikan kualitas lingkungan, Bluebird menargetkan transformasi 10 persen dari armadanya ke kendaraan listrik sebesar 10 persen ke kendaraan listrik, dan 23 persen ke kendaraan berbahan bakar CNG pada 2030.

"Kalau kendaraan listrik kita ada sekitar 30 unit kendaraan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper