Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kebutuhan Pokok Mahal, Suku Bunga KPR Bakal Naik?

Ekonom menilai suku bunga KPR bakal terpengaruh oleh kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok yang dapat memicu terjadinya inflasi.
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam
Foto udara komplek perumahan di kawasan Gading Serpong, Kelapa Dua, Tangerang, Banten, Jumat (11/6/2021). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok dapat memicu terjadinya inflasi yang berdampak terhadap kenaikan bunga pinjaman perbankan khususnya untuk kredit pemilikan rumah (KPR).

Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menjelaskan kenaikan kebutuhan pokok yang menyebabkan inflasi akan mengakibatkan BI menaikkan suku bunga acuannya. Sehingga menyebabkan kenaikan bunga pinjaman perbankan, termasuk untuk KPR.

Menurut Bhima, jenis KPR yang paling terdampak inflasi dan kenaikan suku bunga acuan BI adalah KPR jenis bunga floating.

"KPR dengan bunga floating merupakan KPR yang paling terdampak inflasi dan kenaikan suku bunga acuan BI. Kenaikan pada 2022 bisa mencapai 1-2 persen. Misalnya, bunga dasar KPR yang saat ini 7,5 persen dapat naik menjadi 9,5 persen," jelas Bhima, Senin (18/4/2022).

Sampai saat ini, Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunga acuan mereka di level 3,5 persen sejak Maret 2021. Namun, pasar memperkirakan BI akan menaikkan suku bunga sebesar 25-50 bps pada tahun ini karena ekspektasi inflasi tinggi.

Dalam catatan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bunga KPR biasanya merespon cepat kenaikan suku bunga acuan. Saat BI melakukan pengetatan moneter secara agresif pada tahun 2018, bunga KPR juga naik cepat.

Pada periode Mei-November 2018, suku bunga acuan BI meningkat 50 bps dari 5,50 persen di Mei menjadi 6 persen di November. Pada periode yang sama, rata-rata bunga KPR naik dari 9,49 persen menjadi 10,70 persen.

Berdasarkan data OJK, Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) rata-rata untuk KPR pada Januari 2022 ada di level 8,84 persen. Tingkat bunga tersebut bisa saja terkerek cepat jika BI menaikkan suku bunga tahun ini.

Bhima menyimpulkan, pada 2022 KPR mengalami pemulihan. Akan tetapi, ia menyebutkan bahwa pemulihannya masih terhambat.

“KPR [pada tahun ini] memang mengalami pemulihan. Tetapi jika dicermati, pemulihannya terhambat akibat kenaikan suku bunga tadi,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper