Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramal PMI Melonjak ke 56, Kadin Minta BI Tahan Suku Bunga 3,5 Persen

Kadin meminta Rapat Dewan Gubernur BI agar tidak terburu-buru menaikan suku bunga acuan lantaran potensi meningkatnya inflasi nasional pada paruh kedua tahun ini.
Suasana deretan gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (6/3/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Suasana deretan gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (6/3/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia memperkirakan indeks manufaktur Indonesia akan melonjak pada April 2022. Oleh karena itu, pihaknya meminta Bank Indonesia menahan suku bunga acuan di level 3,5 persen guna menjaga momentum pemulihan ekonomi.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Industri Bobby Gafur Umar memproyeksikan Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur Indonesia pada April 2022 bakal naik ke posisi 56 atau naik tajam dari torehan Maret 2022 di level 51,3. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan belanja masyarakat pada sektor ritel untuk barang makanan dan minuman hingga tekstil dan alas kaki.

Proyeksi itu, kata Bobby, menunjukkan fundamental perekonomian nasional yang masih kuat memasuki triwulan pertama tahun ini. Dengan demikian, Bobby meminta, Rapat Dewan Gubernur BI untuk tidak terburu-buru menaikan suku bunga acuan lantaran potensi meningkatnya inflasi nasional pada paruh kedua tahun ini.

“Balik lagi, fundamental secara umum kuat dan uang masih ada tabungan di bank naik dari tahun kemarin itu walaupun kenaikannya melandai di kuartal pertama, saya pikir orang pasti akan belanja dan ekonomi bagus selama kebijakan pemerintah tepat,” kata Bobby melalui sambungan telepon, Senin (18/4/2022).

Menurut Bobby, PMI yang ditopang oleh belanja atau konsumsi masyarakat bakal meningkatkan kepercayaan pelaku usaha untuk berinvestasi dan ekspansi pada bulan ini. Di sisi lain, perbankan masih memiliki likuiditas yang cukup baik untuk membiayai rencana ekspansi pelaku usaha pada paruh pertama tahun ini.

“BI jangan buru-buru naikin suku bunga, saya pikir akan ada situasi yang lebih ekspansif dan berani dari pelaku industri untuk investasi, untuk recovery biarkan suku bunga acuan di level 3,5 persen,” kata dia.

Ruang ekspansi bagi dunia usaha masih cukup terbuka sejalan dengan arah kebijakan bank sentral yang proaktif untuk menjaga denyut ekonomi nasional di tengah masa pemulihan.

Sejumlah kalangan menilai Bank Indonesia masih belum memiliki pendorong yang kuat untuk melakukan pengetatan kebijakan suku bunga, meskipun tingkat inflasi telah merangkak sejak bulan lalu dan diprediksi akan lebih tinggi di bulan ini.

Bank Indonesia diperkirakan kembali menahan suku bunga dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang digelar pada 18-19 April 2022. Ekonom PT Bank Mandiri Tbk. Faisal Rachman menyampaikan, BI masih akan menahan suku bunga di level 3,50 persen pada RDG bulan ini.

"Kami masih melihat kenaikan [kebijakan suku bunga] kemungkinan akan dilakukan di semester 2 2022, sebesar 50-75 basis poin (bps)," kata Faisal kepada Bisnis, Senin (18/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper