Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wah! Harga-Harga Naik, Pembelian Kendaraan hingga Semen Justru Melonjak

Indikator itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), penjualan eceran, growth dari penjualan kendaraan bermotor, konsumsi semen dan konsumsi listrik yang cukup baik, serta kondisi neraca perdagangan dan cadangan devisa yang kuat.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam konferensi pers Realisasi APBN 2021 di Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam konferensi pers Realisasi APBN 2021 di Jakarta, Senin (3/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Komite Stabilitas Keuangan (KSSK) melaporkan sejumlah indikator ekonomi Indonesia tercatat baik pada awal Maret 2022.

Indikator itu tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK), penjualan eceran, growth dari penjualan kendaraan bermotor, konsumsi semen dan konsumsi listrik yang cukup baik.

Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2022 sebesar 111,0, yang turun dari 113,1 pada Februari 2022. Meskipun terjadi sedikit penurunan, IKK Maret 2022 masih berada pada zona optimis, yakni di atas 100. Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Februari 2022 tumbuh 12,9 persen yoy. 

Realisasi penjualan kendaraan bermotor roda empat atau lebih di Indonesia pada bulan Maret 2022 capai rekor tertinggi. Per Maret 2022, angka penjualan wholesale (pabrik ke dealer) tembus 98.524 unit. Sementara itu, angka penjualan ritel sepanjang Maret mencapai 89.811 unit.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, dari sisi eksternal surplus neraca perdagangan pada Februari 2022 meningkat yaitu mencapai US$3,83 miliar. Ini didukung oleh kenaikan surplus neraca perdagangan non migas, terutama dengan meningkatnya harga-harga komoditas global seperti batu bara, besi, baja dan CPO.

Dengan meningkatnya ketidakpastian pasar keuangan global dan aliran modal asing ke pasar keuangan domestik yang mengalami tekanan, investasi portofolio mengalami net outflow sebesar US$1,3 miliar sampai dengan tgl 31 Maret 2022.

"Tekanan net outflow ini bila dibandingkan dengan negara emerging market lainnya yang juga mengalami net outflow masih relatif lebih rendah atau lebih baik," kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Berkala KSSK II Tahun 2022, Rabu (13/4/2022).

Oleh karena itu, Sri Mulyani mengatakan, cadangan devisa Indonesia pada posisi Maret 2022 tetap pada tingkat yang tinggi yaitu mencapai US$139,1 miliar. Hal ini, setara dengan pembiayaan 7,2 bulan impor atau 7,0 bulan impor dan pembiayaan utang luar negeri pemerintah.

"Standar ini berada di atas standar kecukupan internasional yg biasanya dihitung di sekitar 3 bulan kebutuhan impor, jadi lebih dari 2 kali lipat dari standar kecukupan internasional," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Ni Luh Anggela
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper