Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kementerian ESDM Sebut 11 Perusahaan yang Siap Hilirisasi Batu Bara

Program pengembangan dan pemanfaatan batu batu bara berupa gasifikasi akan menghasilkan metanol, DME, syngas, amonia, hidrogen, dan olefin. Hilirisasi ini dianggap sebagai bagian upaya menciptakan komoditas yang lebih ramah lingkungan.
Gasifikasi batu bara akan menghasilkan berbagai produk turunan yang dianggap lebih ramah lingkungan/Istimewa
Gasifikasi batu bara akan menghasilkan berbagai produk turunan yang dianggap lebih ramah lingkungan/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Sebelas perusahaan telah berkomitmen dan tengah mempersiapkan proyek hilirisasi batu bara sampai tahun 2030 mendatang yang tercatat oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kementerian ESDM memproyeksikan Indonesia memiliki sumber daya batu bara sebanyak 91,6 miliar ton dengan cadangan mencapai 31,7 miliar ton. Pada 2021, realisasi produksi batu bara dalam negeri mencapai 614 juta ton atau 98,2 persen dari target 625 juta ton. Sedangkan realisasi pemanfaatan batu bara domestik tercatat sebanyak 133 juta ton atau 96,7 persen dari target 137,5 juta ton.

Lana Saria, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Batubara Kementerian ESDM menyebutkan peningkatan nilai tambah melalui teknologi hilirisasi merupakan upaya mengganti energi batu bara yang tinggi emisi karbon agar lebih ramah lingkungan.

"Saat ini sudah tercatat 11 perusahaan yang commit dan sudah mempersiapkan proyek hilirisasi batu baranya hingga 2030, dan akan menyusul dua perusahaan lagi, yaitu PT Bukit Asam ini untuk kegiatan coal to DME atau dimethyl ether dengan kapasitas input batu bara 6 juta ton/tahun untuk memproduksi 1,4 juta ton PNT per tahun," papar Lana dalam acara Diskusi Publik Indef "Keekonomian Gasifikasi Batu Bara", pada Kamis (07/04/2022).

Sebanyak 11 perusahaan batu bara yang sudah menyatakan komitmen untuk menggarap proyek hilirisasi adalah PT Bukit Asam yang mengerjakan proyek gasifikasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) dan hilirisasi batu bara menjadi briket, PT Kaltim Prima Coal dan PT Kaltim Prima Coal bekerjasama dalam proyek gasifikasi ke metanol, PT Arutmin Indonesia yang mengerjakan proses gasifikasi ke metanol, serta PT Kendilo Coal Indonesia yang juga menggarap gasifikasi ke metanol.

Selanjutnya terdapat, PT Adaro Indonesia rencana gasifikasi metanol menjadi dimethyl ether, PT Kideco Jaya Agung yang mengerjakan gasifikasi batu bara bawah tanah, PT Berau Coal dengan rencana gasifikasi batu bara menjadi methanol dan kemudian DME.

Kemudian, untuk proyek hilirisasi batu bara semi kokas terdapat PT Multi Harapan Utama dan PT Megah Energi Khatulistiwa garap.

Lana menyampaikan, dari semua perusahaan yang telah mempersiapkan proyek hilirisasinya terdapat satu perusahaan yang sudah mencapai tahap produksi yaitu PT Megah Energi Khatulistiwa.

“Perusahaan ini mampu memproduksi 1 juta ton semi kokas per tahun dengan kapasitas PNT mencapai 500.000 ton per tahun,” tutur Lana.

Hingga 2045 terdapat tambahan dua perusahaan yang akan melaksanakan proyek hilirisasi batu bara adalah PT Mandiri Inti Perkasa dan Borneo Indobara.

Lana menjelaskan program pengembangan dan pemanfaatan batu batu bara berupa gasifikasi akan menghasilkan metanol, DME, syngas, amonia, hidrogen, dan olefin.

Teknologi hilirisasi likuefaksi batu bara akan menghasilkan produk berupa bensin dan solar, teknologi hilirisasi briket menghasilkan produk biomassa dan briket terkarbonisasi, teknologi cokes making menghasilkan produk batu bara untuk industri logam menghasilkan batu bara untuk kelistrikan dan industri.

Sementara itu, teknologi ekstraksi batu bata menghasilkan produk hilirisasi berupa material maju, logam tanah jarang, asam humat, dan asam fulvat; teknologi fasilitas pencampuran menghasilkan produk kelistrikan dan penerapan batu bara bersih pada pembangkit; teknologi CCS/CCUS akan menghasilkan produk hilirisasi yang bisa menurunkan emisi gas CO2.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper