Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ssst! AS Diam-Diam Tingkatkan Impor Minyak Mentah dari Rusia

AS memaksa Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, sementara perusahaan AS diam-diam terus meningkatkan impor minyak mentah dan batu bara dari Rusia.
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Di tengah sanksi dan kecaman bertubi-tubi, Amerika Serikat (AS) ternyata meningkatkan pasokan minyak mentah dari Rusia sebesar 43 persen, atau 100.000 barel per hari selama seminggu terakhir.

Hal ini terungkap dari Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Mikhail Popov dalam wawancara dengan harian lokal Rusia, Komsomolskaya Pravda, seperti dilansir oleh Telesurenglish dan ANI news.

"AS memaksa Eropa untuk menjatuhkan sanksi terhadap Rusia, sementara mereka sendiri tidak hanya terus mengimpor minyak dari Rusia tetapi juga meningkatkan volume pasokan emas hitam [batu bara] sebesar 43 persen selama seminggu terakhir, menjadi 100.000 barel per hari!" kata Popov.

Menurut wakil sekretaris Dewan Keamanan, Eropa seharusnya mengharapkan kejutan serupa dari AS. Dia juga menekankan bahwa Washington tidak mengizinkan orang Eropa untuk mengambil tindakan serupa untuk saat ini.

"Selain itu, Washington mengizinkan perusahaannya untuk mengekspor pupuk mineral dari Rusia, mengakui mereka sebagai barang penting," tambah Popov dikutip dari Telesurenglish.

Adapun, sejumlah negara mulai memperketat sanksi terhadap Rusia setelah Putin mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk sebagai negara berdaulat pada 21 Februari 2022. Tiga hari kemudian, dia meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina, mengklaim bahwa kedua republik meminta bantuan dalam menghadapi agresi Kiev.

Amerika Serikat dan Eropa mengutuk tindakan Rusia di Ukraina dan mengaktifkan beberapa sanksi individu dan sektoral yang bertujuan menimbulkan kerusakan paling signifikan bagi ekonomi Rusia. Langah sanksi ini dilakukan dalam upaya menekan Moskow untuk menarik pasukannya dari wilayah Ukraina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper