Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semen Indonesia Keluhkan Hanya Dapat 30 Persen Batu Bara US$90

Kementerian Perindustrian, proyeksi kebutuhan batu bara Semen Indonesia sepanjang tahun ini berjumlah 2,44 juta ton, terbesar di antara 15 pabrikan semen nasional.
Proses muat produk Semen Indonesia untuk pengiriman di Pelabuhan Teluk Bayur./Dwi Nicken Tari
Proses muat produk Semen Indonesia untuk pengiriman di Pelabuhan Teluk Bayur./Dwi Nicken Tari

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen semen pelat merah PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) mengaku hanya mendapatkan 30 persen dari total kebutuhan batu bara karena skema domestic market obligation (DMO) dengan harga US$90 per metrik ton.

Hadi Setiadi, Group Head of Pengadaan Semen Indonesia mengatakan hal itu terjadi pada kuartal terakhir tahun lalu, di mana harga khusus untuk industri semen dan pupuk mulai diberlakukan dengan terbitnya Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) No.206/2021.

Pasokan batu bara yang tersendat berakibat pada turunnya utilitas kapasitas produksi perseroan. Seperti dilaporkan Asosiasi Semen Indonesia (ASI), utilitas pabrikan Semen Indonesia di Tuban dan Rembang turun drastis pada kuartal terakhir tahun lalu.

Penyetopan kegiatan produksi tersebut merupakan yang berorientasi ekspor. Penurunan kinerja ekspor industri semen masih terjadi pada bulan lalu.

"Hanya sekitar 30 persen dari kebutuhan. Untungnya ada kontrak yang kami buat sebelum Kepmen itu, sampai di kuartal ini sehingga bisa mencukupi, sehingga kuantitasnya masih bisa membuat kami running," kata Hadi dalam webinar online, Rabu (30/3/2022).

Hadi menjelaskan, kendala utama pemenuhan batu bara dengan harga DMO yakni rata-rata pemasok perseroan juga memasok ke PLN. Sehingga ketika diminta untuk memasok dengan harga khusus, para pemasok mengatakan bahwa alokasi DMO juga mencukupi.

Sebagai pabrikan semen pelat merah, Hadi mengatakan Semen Indonesia patuh terhadap aturan sehingga tidak bisa membeli batu bara di atas harga DMO yang sudah diteken pemerintah. Ke depan, dengan perluasan harga khusus batu bara untuk semua industri, pengawasan dan alokasi diharapkan dapat sesuai dengan kebutuhan pabrikan.

Menurut catatan Kementerian Perindustrian, proyeksi kebutuhan batu bara Semen Indonesia sepanjang tahun ini berjumlah 2,44 juta ton, terbesar di antara 15 pabrikan semen nasional.

Adapun secara total, kebutuhan batu bara untuk industri semen tahun ini diproyeksikan mencapai 16,66 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper