Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jepang Ikut-ikutan Setop Kontrak Impor Minyak dengan Rusia

Memutuskan hubungan dengan Rusia akan menjadi tantangan bagi Jepang yang mengimpor hampir seluruh bahan bakarnya. Jepang juga tengah berjuang menghadapi lonjakan harga komoditas.
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov
Rangkaian kereta pengangkut minyak mentah, bahan bakar, dan gas cair dalam posisi miring di stasiun kereta Yanichkino, menuju ke kilang Gazprom Neft PJSC Moscow di Moskow, Rusia/Bloomberg-Andrei Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan kilang minyak terbesar di Jepang berencana ikut menghentikan impor minyak mentah dari Rusia, seperti yang dilakukan oleh sekutu Baratnya untuk melepas ketergantungan.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (24/3/2022), Chief Executive Officer Eneos Holdings Inc., Tsutomu Sugimori mengatakan perusahaan belum menandatangani kontrak baru dengan Rusia sejak perang di Ukraina dimulai.

Kendati demikian, memutuskan hubungan dengan Rusia akan menjadi tantangan bagi Jepang yang mengimpor hampir seluruh bahan bakarnya. Jepang juga tengah berjuang menghadapi lonjakan harga komoditas.

Sugimori memperingatkan harga minyak masih bisa terus neaik jika negara-negara menjatuhkan sanksi yang lebih berat kepada Rusia.

Harga minyak terus melambung hingga lebih dari 50 persen tahun ini, mencapai level tertinggi sejak 2008 awal bulan ini.

Untuk memenuhi kebutuhannya, Eneos akan mencari pasokan dari Timur Tengah. Minyak Rusia yang sudah masuk dalam kontrak sebelum invasi akan tetap dikirim ke Jepang hingga sekitar April, katanya.

Sementara itu, pesaingnya Idemitsu Kosan Co., mengatakan tidak akan membuat kesepakatan baru dengan Rusia

Idemitsu mengatakan penangguhan impor dari Rusia ini karena kekhawatiran adanya gangguan pada pembayaran dan logistik.

Perusahaan meyakini keputusan ini tidak akan mengganggu suplai produknya karena kontribusi Rusia hanya sekitar 4 persen.

Adapun pemain terbesar ketiga, Cosmo Energy Holdings Co., tidak memiliki kontrak pembelian dengan Rusia.

Sebelumnya, TotalEnergies SE mengatakan pada Selasa bahwa pihaknya akan berhenti membeli minyak mentah dan solar dari negara itu pada akhir tahun.

Adapun, perusahaan minyak multinasional dari Inggris Shell Plc berencana untuk menghentikan semua pembelian minyak dan gas Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper