Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Efek Perang Rusia Ukraina, Waspada Resesi Ekonomi Global

Perang Rusia Ukraina berdampak pada terganggu oleh kemacetan rantai pasok energi dan kekurangan tenaga kerja.
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope
Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina berpartisipasi dalam latihan di bekas pabrik aspal di pinggiran Kyiv, Ukraina, Sabtu (19/2/2022)./Bloomberg-Ethan Swope

Bisnis.com, JAKARTA - Resesi ekonomi global nampaknya akan sulit dihindari tanpa kelanjutan ekspor energi dari Rusia pada tahun ini.

Mengutip dari Bloomberg pada Senin (22/3/2022), hal ini seperti yang dituliskan dalam studi oleh ekonom Federal Reserve Bank of Dallas.

"Jika sebagian besar ekspor energi Rusia keluar dari pasar untuk sisa tahun 2022, penurunan ekonomi global tampaknya tidak dapat dihindari," tulis ekonom Lutz Kilian dan Michael Plante dalam sebuah artikel yang diposting oleh The Fed Dallas.

Perlambatan ini bisa lebih berlarut-larut dibandingkan tahun 1991. Penolakan dari lembaga keuangan untuk mendukung ekspor energi Rusia telah menimbulkan risiko.

"Dampaknya sebagian besar tidak terduga seiring dengan sanksi dari Amerika Serikat dan Uni Eropa yang awalnya sengaja mengecualikan ekspor energi Rusia," tulisnya.

Kebutuhan suplai energi akan sangat menantang mengingat Arab Saudi dan Uni Emirat Arab telah memberi sinyal mereka tidak akan menyediakan bantuan yang dibatasi oleh kemacetan rantai pasokan, kekurangan tenaga kerja dan desakan investor publik pada disiplin modal.

Sementara itu, produsen minyak serpih AS terganggu oleh kemacetan rantai pasok, kekurangan tenaga kerja dan desakan investor publik pada disiplin modal.

"Ada indikasi bahwa negara importir minyak mencari skema pembayaran alternatif yang dapat menghindari penggunaan kredit perdagangan, melewati sanksi keuangan atau mengandalkan mata uang alternatif," tulis Kilian dan Plante.

Hal itu dilakukan untuk membantu meringankan pukulan yang disebabkan oleh sulitnya mengajukan pembiayaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper