Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gabah Kering Banyak Diserap Swasta, Bulog Khawatir Soal Ini

Bulog mengaku khawatir saat gabah kering panen banyak diserap swasta karena harga pembelian pemerintah lebih rendah.
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Nurul Hidayat
Pekerja berada di gudang Bulog di Jakarta, Rabu (2/9/2020). Bisnis/Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA — Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) Budi Waseso mengatakan lembagannya tidak mampu menyerap secara optimal gabah kering panen atau GKP petani pada masa panen awal tahun ini. Budi mengatakan penyerapan GKP dari petani mayoritas dilakukan oleh swasta.

Budi mengatakan minimnya serapan GKP yang dilakukan Bulog lantaran harga pembelian pemerintah atau HPP sudah ditetapkan sebesar Rp4.300. Di sisi lain, harga beli yang diberikan swasta mencapai Rp4.800 untuk GKP petani.

“Saya bangga karena petani diuntungkan tetapi berarti beras ini banyak sekarang yang diserap oleh swasta tetapi kita tidak ragu lagi kekurangan beras,” kata Budi saat rapat kerja bersama dengan Komisi IV DPR RI, Jakarta, Selasa (22/3/2022).

Hanya saja, Budi mengkhawatirkan, jika Bulog mesti mengimpor kembali beras untuk pemenuhan cadangan beras pemerintah atau CBP pada tahun ini. Kendati demikian, Bulog masih menunggu alokasi CBP yang ditetapkan oleh Kementerian Pertanian untuk tahun ini.

“Mudah-mudahan tidak terjadi, begitu Bulog tidak bisa menyerap CBP maka kita dipaksa untuk mengimpor kalau sudah ditentukan harus impor ini permasalahan baru lagi karena kita akan mematikan petani,” kata dia.

Adapun, dia menambahkan, penyerapan GKP pada panen awal tahun ini dikerjakan untuk stok komersial.

Berdasarkan laporan Kementerian Perdagangan, pemerintah perlu menguatkan stok cadangan beras pemerintah akibat stok CBP berada di bawah stok aman sebesar 1 hingga 1,5 juta ton. Secara empiris beras menyumbang deflasi selama periode lebaran Idulfitri 2017 hingga 2021 karena bersamaan dengan masa panen.

Adapun stok beras di Bulog hingga 10 Maret 2022 mencapai 867.218 ton dengan ketahanan 10,8 bulan. Perinciannya, stok CBP sebesar 862.324 ton dan stok komersial sebesar 4.894 ton.

Sementara itu, harga beras medium di tingkat pengecer sebesar Rp10.500 per kilogram atau naik 0,96 persen jika dibandingkan dengan bulan lalu. Di sisi lain, harga beras premium tetap berada di posisi stabil sejak bulan lalu di angka Rp12,400 per kilogram.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper