Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Usung Konsep Farmasi Hijau di T20 Indonesia

Salah satu perwujudan konsep tersebut yakni penggunaan herbal sebagai bahan baku obat terstandar dan teruji klinis.
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan uji lab obat herbal dari daun ketepeng dan benalu bermarga dendroptoe untuk penyembuhan Covid-19 di Lab Cara Pembuatan Obat Tradisional Baik (CPOTB) Pusat Penelitian Kimia LIPI, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. ANTARA/Muhammad Iqbal
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melakukan uji lab obat herbal dari daun ketepeng dan benalu bermarga dendroptoe untuk penyembuhan Covid-19 di Lab Cara Pembuatan Obat Tradisional Baik (CPOTB) Pusat Penelitian Kimia LIPI, Serpong, Tangerang Selatan, Banten. ANTARA/Muhammad Iqbal

Bisnis.com, JAKARTA - Industri farmasi domestik mengusung konsep green pharmacy dalam forum The Think20 (T20) sebagai bagian dari Presidensi G20 Indonesia tahun ini.

Salah satu perwujudan konsep tersebut yakni penggunaan herbal sebagai bahan baku obat terstandar dan teruji klinis. Hal itu dapat menjadi jalan tengah bagi negara-negara yang pada masa awal Covid-19 mengalami kemacetan rantai pasok bahan baku obat.

Direktur Eksekutif Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences, PT Dexa Medica Raymond Tjandrawinata mengemukakan bahwa konsep farmasi hijau perlu didukung untuk menopang perbaik arsitektur kesehatan dunia, salah satu yang juga digarisbawahi Indonesia pada kepemimpinan G20 tahun ini.

"Ketika kita menyadari dan mewujudkan agenda ini, maka negara dapat menjadi mandiri, memiliki sistem lingkungan dan ekologi yang lebih baik, meningkatkan kesejahteraan petani, hingga meningkatkan kemandirian dalam hal bahan baku aktif yang berasal dari negara kita sendiri," kata Raymond dalam keterangannya, Rabu (9/3/2022).

Dia mengakui bahwa penerapan prinsip-prinsip hijau masih minim di sektor farmasi dalam negeri, meski telah marak di industri-industri lain.

Meski berbahan baku herbal, konsep farmasi hijau pada Obat Modern Asli Indonesia (OMAI) tetap mengedepankan penggunaan teknologi dalam pengembangannya. OMAI diproduksi setelah melalui tahapan praklinik dan uji klinik.

Selain OMAI, obat berbasis bahan alami lainnya yakni obat herbal terstandar (OHT) yang telah melalui uji praklinik.  

Raymond mendorong pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk pengembangan farmasi hijau dan menempatkan produknya di fasilitas kesehatan seperti di rumah sakit umum.

“Kami harus mengumpulkan data, uji klinis, untuk memastikan Green Pharmacy sesuai dengan standar internasional dan kategori obat internasional. Ke depan, Green Pharmacy harus menjadi mayoritas obat dalam formularium suatu negara," jelasnya.  

Chief of T20 of Global Health Sector of G20 Hasbullah Thabrany mengatakan pemerintah dan para pemangku kepentingan perlu mendukung pengembangan industri kesehatan nasional. 

Pendanaan di negara-negara berkembang untuk sektor kesehatan lebih rendah dibandingkan dengan di negara maju. Dalam dua dekade terakhir, semakin banyak negara berkembang yang mengejar ketinggalannya dengan meningkatkan pembelanjaan mereka untuk kesehatan, seperti Korea Selatan, Indonesia, dan Arab Saudi.

“Mungkin Green Pharmacy juga jadi salah satu upaya untuk itu. Mengembangkan obat baru dari tanaman akan membantu mengurangi perubahan iklim dan menciptakan dunia hijau. Banyak fitofarmaka dikembangkan di negara tropis," ujar Hasbullah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper