Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Perbaiki Dwelling Time, PORT Bidik Kinerja Tumbuh 5 Persen

PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk. (PORT) membidik kinerja pertumbuhan hingga 5 persen
Ilustrasi aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Ilustrasi aktivitas bongkar muat peti kemas di pelabuhan, Selasa (15/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk. membidik kinerja pertumbuhan sebesar 5 persen melalui inovasi dan otomasi pengelolaan terminal peti kemas.

Direktur Utama PORT Paul Krisnadi mengatakan saat ini fokus bisnis perseroan masih didominasi oleh bisnis operator terminal peti kemas serta pengadaan dan pemeliharaan alat-alat pelabuhan. Adapun, sektor bisnis ini menghadapi tantangan besar dari dwelling time.

Dengan demikian, salah satu strategi yang diterapkan oleh PORT untuk meningkatkan kinerja adalah dengan mengoptimalkan digitalisasi pelayanan di wilayah operasionalnya.

“Inovasi dan otomasi ini sejalan dengan target pertumbuhan tahun ini sebesar 5 persen dari segmen terminal operator yang dicanangkan perseroan awal tahun ini,” ujarnya, Rabu (23/2/2022).

Sementara itu dari sisi kinerja pada 2021, PORT memproyeksikan dapat melampaui capaian pendapatan dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya, yaitu tumbuh sekitar 2 persen. Hal ini dilihat dari capaian kinerja konsolidasi Perseroan yang sampai pada kuartal III/2021 tercatat Rp994,1 miliar atau naik 1 persen dari periode yang sama tahun lalu.

Seperti diketahui, salah satu tantangan di industri terminal peti kemas secara umum adalah dwelling time atau waktu yang dibutuhkan sejak peti kemas dibongkar dari kapal hingga peti kemas dikeluarkan dari terminal oleh importir.

Tantangan tersebut tidak hanya dari efisiensi dalam melakukan proses bongkar muat namun juga dalam hal document clearance atau penyelesaian dokumentasi impor atau ekspor barang.

Melihat kondisi tersebut, PORT menyadari pentingnya pengintegrasian bisnis yang berhubungan dengan industri Pelabuhan untuk meningkatkan efisiensi industri terminal peti kemas dan logistik. Paul melanjutkan, PORT sudah memulai otomatisasi dan digitalisasi proses bisnis di luar perusahaan.

Salah satu contohnya adalah dalam urusan penerbitan dokumentasi dan pembayaran jasa, otomatisasi dapat dimanfaatkan untuk menyingkat waktu dan menyederhanakan proses. Melalui langkah tersebut, saat ini dwelling time pada Pelabuhan PORT pada umumnya tidak melebihi 3 hari.

Misalnya untuk penerbitan Kartu Export dan SP2, akhir-akhir ini sering disebut sebagai gate pass, para importir dapat menyelesaikan seluruh proses hingga pembayaran secara online sehingga pengurus dokumen tidak perlu datang ke loket. Sistem PORT telah siap untuk melakukan semua transaksi secara online segera setelah stakeholder bersangkutan lainnya dapat melakukan transaksinya.

Tidak hanya melakukan digitalisasi proses secara bisnis, PORT juga melaksanakan digitalisasi untuk internal perusahaan seperti sistem HRD, komunikasi dengan karyawan, dan lain-lain.

Selain itu, PORT juga sedang meneliti kemungkinan otomatisasi business process di luar pelabuhan yang masih ada kaitannya dengan kegiatan usaha PORT, misalnya otomatisasi bagian dari mata rantai logistik.

Masih banyak ruang untuk meningkatkan efisiensi di luar Pelabuhan yang dapat berdampak pada penurunan biaya logistik di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper