Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Alibaba Batalkan IPO Lazada Senilai US$1 Miliar, Ada Apa Nih?

Rencana IPO Lazada ini dihentikan untuk saat ini karena belum dibutuhkan. Selain itu, kondisi pasar masih bergejolak, mengingat valuasi menyusut untuk perusahaan teknologi dari New York hingga Hong Kong.
Seorang pejalan kaki melewati logo Alibaba di China/ Bloomberg
Seorang pejalan kaki melewati logo Alibaba di China/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Alibaba Group Holding Ltd., menunda IPO untuk Lazada senilai US$1 miliar lantaran gejolak valuasi mal online di Asia Tenggara.

Dilansir Bloomberg pada Rabu (23/2/2022), raksasa e-commerce China ini awalnya ingin mengamankan pembiayaan untuk Lazada sebagai pendahulu dari perusahaan yang berbasis di Singapura dan melakukan penawaran umum perdana yang potensial, kata orang-orang yang mengetahui masalah ini.

Namun, rencana ini dihentikan untuk saat ini karena belum dibutuhkan. Selain itu, kondisi pasar masih bergejolak, mengingat valuasi menyusut untuk perusahaan teknologi dari New York hingga Hong Kong.

Investor kembali berpaling dari saham teknologi China minggu ini setelah spekulasi bahwa regulator meningkatkan pengawasan terhadap industri.

Alibaba tetap berniat untuk melakukan spin off bagi Lazada menjadi perusahaan terpisah, seiring dengan persaingan dengan pemain lainnya yang bergerak cepat seperti Shopee milik Sea Ltd., dan GoTo.

Sea menggalang pendanaan sekitar US$6 miliar pada penjualan saham AS dan obligasi konversi pada tahun lalu. Sementara itu, GoTo meningkatkan modal untuk meraih kue yang lebih besar di sektor ritel online di kawasan.

Juru bicara Alibaba dan Lazada menolak untuk berkomentar. Sumber mengatakan upaya penggalangan dana bisa berlanjut jika kondisi berubah.

Pengecer online terbesar China ini mencari pertumbuhan di luar negeri karena pasar dalam negerinya sudah membaik dan kebijakan Covid Zero Beijing terus menekan konsumsi di seluruh ekonomi nomer 2 dunia itu.

Pada November, Alibaba memangkas prospek keuangan perusahaan pada 2022 setelah melaporkan penjualan yang meleset dari perkiraan analis untuk kuartal kedua berturut-turut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Editor : Nindya Aldila

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper