Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Kedelai Tinggi, Mendag Lutfi Turun Tangan Tetapkan Harga Tahu dan Tempe

Harga kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe saat ini sebesar US$15,86 per gantang tidak lebih besar dari Mei 2021 yang mencapai lebih dari US$16 per gantang.
Perajin tahu tempe di Johar Baru, Jakarta Pusat, merapihkan ember dan mesin penggiling kedelai sebagai persiapan untuk aksi mogok produksi selama tiga hari di Jakarta, Minggu (20/2/2022)./Antara
Perajin tahu tempe di Johar Baru, Jakarta Pusat, merapihkan ember dan mesin penggiling kedelai sebagai persiapan untuk aksi mogok produksi selama tiga hari di Jakarta, Minggu (20/2/2022)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA –  Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengatakan akan segera mengumumkan harga wajar tahu tempe, sebagai imbas dari naiknya harga kedelai dunia. Hal tersebut Lutfi sampaikan saat melakukan peresmian Pasar Purworejo, Jawa Timur, Selasa (22/2/2022).

Lutfi mengatakan pihaknya terus melakukan koordinasi antara importir, perajin, dan pedagang agar harga yang ditetapkan tidak memberatkan semua pihak. 

“Sekarang saya sedang menjembatani antara pengrajin, importir, dan pedagang di pasar, Dan akan mengumumkan kepada mereka harga wajar tahu dan tempe itu berapa. Dengan begitu pengrajin tidak diberatkan atau dimarahi oleh pedagang, dan mudah mudahan kita semua bisa menerima hal tersebut,” kata Lutfi dikutip dari siaran langsung Instagram @erickthohir. 

Sejak kemarin, perajin tahu tempe melakukan mogok produksi akibat harga yang terlalu mahal meskipun stoknya lebih dari cukup. Akibatnya, selama dua hari ini, sejak Senin (21/2/2022), tahu dan tempe menjadi langka di pasaran.

Melihat harganya yang naik, Lutfi masih optimis untuk mengatasi kondisi tersebut. Pasalnya harga kedelai saat ini, yaitu senilai US$15,86 per gantang tidak lebih besar dari Mei 2021 yang mencapai lebih dari US$16 per gantang. Tahun lalu, Kemendag  berhasil mengatasi kenaikan harga kedelai. 

“Jadi artinya kita sudah pernah melewati itu, saat itu dapat dijembatani oleh mendag dan pengrajin. Mudah-mudahan tahun ini dapat tertangani,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper