Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IKM Mamin Menjamur, Kemenperin: Industri Kemasan Makin Prospektif

Prospek industri kemasan semakin cerah seiring menjamurnya industri kecil menengah (IKM) makanan minuman selama pandemi.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perindustrian menyatakan prospek industri kemasan semakin cerah seiring menjamurnya industri kecil menengah (IKM) makanan minuman selama pandemi.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita mengatakan guna mendukung momentum pertumbuhan, pihaknya telah meluncurkan platform e-kemasan yang mempertemukan berbagai pihak dalam ekosistem industri pangan dan kemasan.

"Ekosistem industri kemasan bertemu di platform ini, tidak hanya pelaku IKM, tetapi juga pelaku kemasan, industri percetakan dan printing, akademisi dan peneliti karena di dalam platform tersebut juga ada e-learning-nya," kata Reni saat dihubungi, Rabu (16/2/2022).

Reni juga memberikan pendampingan dan pembuatan desain kemasan dan merek bagi IKM melalui Klinik Desain Merek Kemas. Klinik ini telah memfasilitasi 100 IKM dengan jumlah desain kemasan sebanyak 200 desain dan jumlah desain merek sebanyak 200 desain.

Dia meyakini dengan menjaga sisi suplai, industri akan tumbuh pesat karena permintaan kemasan akan meningkat signifikan.

"Pandemi ini saja banyak tumbuh pelaku-pelaku IKM pangan yang pastinya butuh kemasan yang baik dan food grade. Kami fasilitasi dari desain dan edukasi bahan kemasan melalui rumah-rumah kemasan," jelasnya. 

Sementara itu, terkait kenaikan harga aluminium dunia yang berdampak ke industri pengguna aluminium foil, Reni mengatakan jika bertahan dalam waktu lama, IKM kemasan dan pangan pasti akan tertekan. Sejauh ini pihaknya masih mengukur dampaknya sembari melanjutkan pembinaan dan pendampingan.

Sebelumnya, Federasi Kemasan Indonesia memproyeksikan produksi kemasan lokal akan tumbuh 5 persen pada tahun ini setelah pada 2021 hanya naik 3 persen hingga 4 persen karena terdampak pembatasan pandemi dan naiknya harga bahan baku.

Pada tahun lalu, nilai produksi kemasan berkisar Rp102 triliun hingga Rp105 triliun. Dengan proyeksi pertumbuhan 5 persen, nilai produksinya berkisar Rp107,1 triliun hingga Rp110,2 triliun pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper