Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Tengah Jodohkan Sumur Mangkrak Pertamina dengan Calon Mitra

Sudah ada komitmen 725 sumur untuk 2022, sedangkan harapannya bisa mencapai reaktivasi 1.000 sumur .
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan melakukan perawatan sumur di Rig ATS 2517 di Duri Steam Flood (DSF) Field Duri, Blok Rokan, Bengkalis, Riau, Rabu (22/12/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
Pekerja PT Pertamina Hulu Rokan melakukan perawatan sumur di Rig ATS 2517 di Duri Steam Flood (DSF) Field Duri, Blok Rokan, Bengkalis, Riau, Rabu (22/12/2021). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi tengah memfasilitasi kerja sama operasi antara PT Pertamina (Persero) dengan calon investornya untuk menggarap lapangan-lapangan migas yang kurang tergarap.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengatakan pihaknnya mengatakan meninjau dan mengkaji lapangan-lapangan yang akan dikerjasamakan dengan pihak swasta tersebut. Dia menuturkan mayoritas lapangan yang dikerjasamakan tersebut adalah lapangan migas mangkrak yang tak tergarap oleh Pertamina.

Julius mengungkapkan terdapat sejumlah lapangan yang tengah dijodohkan dengan sejumlah mitra dengan syarat dan kondisi yang baru.

"[Proses] masih di Tim Perencanaan, belum di operasi. Kebanyakan [lapangan] idle," katanya kepada Bisnis belum lama ini. 

Sebelumnya, SKK Migas bakal memaksimalkan kembali potensi dari sumur-sumur mangkrak yang telah tidak beroperasi untuk bisa memberikan tambahan produksi.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan pihaknya bersama dengan kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) pada tahun ini akan mengaktifkan kembali sumur-sumur tua atau sumur yang telah lama tidak beroperasi. Adapun, pada 2022 setidaknya diperlukan tambahan produksi sebesar 49.000 barel minyak per hari.

"Salah satu andalan unlock tadi idle well kita reaktivasi dengan KKKS kami melihat ada komitmen 725 sumur untuk 2022 saya melihat ini kurang kita harus bisa 1000 sumur untuk bisa mereaktivasi untuk mengisi gap," jelasnya.

Dwi mengungkapkan pihaknya bersama dengan Pertamina sebagai pihaknya yang memiliki banyak sumur yang tidak dikembangkan tengah mencari skema model yang tepat untuk agar nantinya sumur-sumur itu dapat ditawarkan kepada pihak ketiga.

Menurut dia, skema model yang berlaku saat ini dinilai masih belum berlaku dengan adil untuk dilakukannya kerja sama operasi.

Dwi menilai perlu adanya keadilan untuk penggantian biaya dan juga bagi hasil yang lebih adil untuk kedua belah pihak dalam menggarap sumur tua itu.

"Kami menilai kurang fair dan kami menargetkan Februari ini selesai and mengundang pihak-pihak yang berminat untuk ikut dalam no cure no pay tadi," ungkapnya.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Tutuka Ariadji menuturkan Pertamina diharapkan untuk bisa mengerjasamakan lapangan-lapangan migas yang dinilai tidak kompetitif atau tidak dikembangkan kepada pihak-pihak yang dapat menggarap potensi itu lebih serius.

Dia mengungkapkan, pemerintah telah memberikan kemudahan agar Pertamina dapat mengalihkan pengelolaan lapangan-lapangan untuk dikerjasamakan dengan perusahaan lain melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 23 Tahun 2021.

Selain itu, Tutuka mengatakan Pertamina didorong untuk bisa memberikan skema bisnis yang lebih menarik sehingga kerja sama operasi dapat tumbuh dan berkontribusi tidak hanya dari sisi produksi tapi juga dari pengembangan teknologi karena risikonya yang lebih kecil.

"Perlu kita melihat lapangan-lapangan yang tidak dikembangkan jadi kita menawarkan kalau memang tidak dikembangkan kemudian ditawarkan kepada pihak-pihak yang serius mempunyai kemampuan dan finansial untuk turut serta membantu peningkatan produksi," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper