Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omicron Naik, Inaplas Sebut Pasar Luar Jawa Bisa Jadi Alternatif

Pasar Luar Jawa tengah disasar oleh pelaku industri olefin, aromatik dan plastik didorong permintaan potensial seiring meningkatnya sektor komoditas.
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah
Petugas beraktivitas di pabrik pembuatan baja Kawasan Industri Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (4/10/2019). ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah

Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas) membidik potensi pasar di luar Pulau Jawa di tengah meningkatnya kasus Covid-19 varian Omicron. Sekjen Inaplas Fajar Budiyono mengatakan kenaikan harga komoditas seperti kelapa sawit dan batu bara ikut mengerek daya beli masyarakat di daerah sehingga permintaan pun bergeser.

"Begitu daya belinya ada, mereka cenderung berani belanja. Luar Jawa itu cukup membantu seandainya kasus-kasus di Jawa meningkat. Jadi kami tumpuannya ada di luar Jawa," kata Fajar kepada Bisnis, Senin (7/2/2022).

Saat ini roda produksi di industri hulu hingga hilir plastik masih berjalan normal di sentra-sentra produksi seperti Solo, Semarang, Surabaya, dan kawasan Bogor, Depok Tangerang, Bekasi (Bodetabek). Fajar pun belum mengubah proyeksi pertumbuhannya pada tahun ini di angka 4,5 persen hingga 5 persen.

Fajar melanjutkan, yang menjadi kekhawatiran terbesar industriawan adalah merebaknya varian Omicron di kalangan pekerja di salah satu industri padat karya tersebut.

Dia meminta pemerintah untuk terus menggenjot sebaran vaksinasi dosis kedua dan booster di kalangan pekerja industri.  

Sementara itu saat ini industri tengah menggenjot operasi untuk persiapan Ramadan dan Lebaran sehingga utilitas kapasitas produksi dipastikan tak turun. Meskipun permintaan di dalam negeri masih belum sepenuhnya pulih, pasokan barang impor masih terkendala kelangkaan kontainer dan mahalnya ongkos pengapalan sehingga utilitas dapat dipertahankan.

"Kami lihat nanti, mudah-mudahan cuma sampai Februari Omicron-nya. Lebaran dan seterusnya harusnya sudah mulai recovery," kata Fajar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper