Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

G20 Komitmen Tingkatkan Ketahanan dan Stabilitas Sistem Keuangan Internasional

Berbagai risiko terhadap sistem keuangan internasional, termasuk potensi pengetatan kebijakan moneter akibat meningkatnya tekanan inflasi, menyempitnya ruang kebijakan, dan terus meningkatnya level utang di berbagai negara, serta peningkatan volatilitas di pasar keuangan turut masuk dalam pembahasan karena berpotensi menghambat proses pemulihan ekonomi dunia.
Kepala negara anggota G20 berpose di sela-sela KTT G20 Italia pada 2020. /g20.org
Kepala negara anggota G20 berpose di sela-sela KTT G20 Italia pada 2020. /g20.org

Bisnis.com, JAKARTA — Negara G20 melalui pertemuan G20 International Financial Architecture Working Group (IFAWG) yang diselenggarakan oleh Presidensi G20 Indonesia berkomitmen untuk memperkuat ketahanan dan mendorong stabilitas sistem keuangan internasional. Pertemuan IFAWG tersebut diadakan secara virtual pada 27-28 Januari 2022.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan, pertemuan IFAWG pada hari pertama membahas dinamika aliran modal beserta respons kebijakan yang diperlukan khususnya di negara berkembang, penguatan jaring pengaman keuangan global, dan upaya memperkuat ketahanan sistem keuangan dari berbagai sumber kerentanan.

Berbagai risiko terhadap sistem keuangan internasional, termasuk potensi pengetatan kebijakan moneter akibat meningkatnya tekanan inflasi, menyempitnya ruang kebijakan, dan terus meningkatnya level utang di berbagai negara, serta peningkatan volatilitas di pasar keuangan turut masuk dalam pembahasan karena berpotensi menghambat proses pemulihan ekonomi dunia.

“Untuk itu, negara G20 berkomitmen mendorong pemulihan ekonomi global dan terus mendukung negara miskin yang menghadapi kerentanan perekonomian dan membutuhkan pendanaan dalam upaya mengatasi dampak pandemi melalui penyaluran IMF Special Drawing Rights [SDR],” kata Erwin dalam siaran pers, Jumat (28/1/2022).

Negara G20 juga memandang pentingnya mendorong koordinasi internasional dalam memperkuat jaring pengaman keuangan global.

Dii samping itu, negara G20 mendiskusikan upaya mendorong aliran modal yang berkelanjutan, antara lain melalui asesmen manfaat dan risiko atas diversifikasi mata uang dalam transaksi perdagangan dan keuangan internasional.

Pada pertemuan hari kedua, IFAWG membahas upaya memperkuat dukungan pendanaan dan pengelolaan utang bagi negara miskin.

Sehubungan dengan telah berakhirnya perpanjangan program penundaan pembayaran utang (Debt Service Suspension Initiatives/DSSI) kepada negara miskin di akhir 2021, negara G20 mendiskusikan arah penguatan kebijakan pengelolaan utang bagi negara miskin melalui Common Framework for debt treatment beyond the DSSI.

Pendampingan bagi negara miskin untuk dapat meningkatkan kemampuan pengelolaan utang turut menjadi bahasan.

Pada pertemuan tersebut, Indonesia menggarisbawahi pentingnya memperkuat sistem keuangan internasional dan menjaga semangat multilateral dalam menghadapi tantangan global di tengah pandemi untuk dapat mendorong pemulihan ekonomi yang kuat dan inklusif. Indonesia juga menegaskan dukungan bagi upaya membantu negara miskin dalam mengatasi pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper