Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wamenkeu Beberkan Agenda yang Bakal Jadi Perdebatan Intens di Forum G20 Tahun Ini

Soal kesehatan dan ekonomi, sustainability, dan perpajakan di tingkat internasional, itu adalah items yang akan sangat intens dibahas di G20
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat meninjau Bendungan Tukad Mati, Bali, yang dibiayai melalui Surat Berharga Negara berbasis Syariah (SBSN), Kamis 25/11/2021./Istimewa
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara saat meninjau Bendungan Tukad Mati, Bali, yang dibiayai melalui Surat Berharga Negara berbasis Syariah (SBSN), Kamis 25/11/2021./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkap sejumlah aspek pembahasan yang akan memiliki perdebatan yang kuat pada forum G20, khususnya tahun ini. Apalagi, seperti diketahui, Indonesia tahun ini memegang Presidensi forum G20.

Pada acara Indonesia Economy Outlook 2022 oleh Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) kemarin, Suahasil mengungkap bahwa proses pencapaian kesepakatan antar negara-negara G20 terkait dengan persoalan kesehatan global hingga perpajakan internasional, akan berlangsung secara intens.

"Soal kesehatan dan ekonomi, sustainability, dan perpajakan di tingkat internasional, itu adalah items yang akan sangat intens [dibahas] di G20. Percaya sama saya, perdebatannya sangat intens," tutur Suahasil pada acara tersebut, Rabu (26/1/2022).

Secara khusus, ekonomi dan keuangan keberlanjutan diperkirakan akan menjadi topik yang paling banyak dan ramai dibahas untuk ke depannya. Suahasil memprediksi sektor keuangan Indonesia dan dunia akan semakin banyak ingin menyalurkan pembiayaan dan dukungan kepada ekonomi hijau.

Sejalan dengan hal tersebut, Indonesia telah meluncurkan taksonomi hijau atau green taxonomy untuk mendukung upaya pembiayaan yang berkelanjutan. Taksonomi hijau sudah diluncurkan secara resmi oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Taksonomi hijau ini akan menjadi pedoman bagi Indonesia untuk mengklasifikasi kegiatan usaha yang sejalan dengan komitmen penanganan perubahan iklim dan berprinsip berkelanjutan. Menurut Suahasil, hal inilah yang akan menjadi salah satu aspek pembahasan yang perlu didorong pada Presidensi Indonesia dalam G20.

"Taksonomi hijau ini punya Indonesia. Sama tidak dengan taksonomi hijau internasional? Ini yang harus kita perjuangkan. Hanya beberapa negara yang memilikinya. Pasti masing-masing negara akan bilang bahwa mereka punya taksonomi hijau versi mereka sendiri, apalagi namanya negara punya kedaulatan," jelasnya.

Adapun, Indonesia akan mendorong berbagai agenda pada kepemimpinan G20 tahun ini. Presiden Jokowi mendorong agenda arsitektur kesehatan global, transformasi digital, dan transisi energi untuk menjadi agenda prioritas.

Sementara itu, agenda prioritas Presidensi G20 pada jalur keuangan nantinya akan memprioritaskan topik seperti exit strategy, mengatasi scarring effect akibat pandemi, sistem pembayaran di era digitial, keuangan berkelanjutan, inklusi keuangan, dan perpajakan internasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper