Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Serapan Gula Industri ke IKM, Gapmmi Usul Dibentuk Sentra Distribusi

Usulan pembentukan sentra-sentra distribusi bagi IKM mamin di setiap daerah harus dibicarakan oleh lintas kementerian dan lembaga.
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone
Alat khusus pengangkat mengatur tumpukan karung berisi gula rafinasi di salah satu pabrik di Makassar, Sulsel, beberapa waktu lalu./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Serapan gula kristal rafinasi ke industri kecil menengah (IKM) dilaporkan banyak mengalami kendala. Kebutuhan IKM yang umumnya diwadahi koperasi usaha seringkali mengalami kendala proses perizinan pengadaan penambahan kuota.

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) Adhi S Lukman mengusulkan pembentukan sentra-sentra distribusi bagi IKM mamin di setiap daerah. Namun demikian, hal ini harus dibicarakan oleh lintas kementerian dan lembaga.

"IKM butuh gula rafinasi karena Permeperin mewajibkan pakai gula rafinasi, tetapi mereka kesulitan untuk mendapatkan. Kami usul membuat sentra-sentra yang didukung 11 pabrik AGRI," kata Adhi di Jakarta, Kamis (20/1/2022).

Adhi mengatakan pemasoknya tetap diserahkan kepada Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI), dengan pengelola mandiri yang akan dibentuk kemudian untuk mendistribusikan gula rafinasi dalam jumlah relatif kecil sesuai kebutuhan IKM.

Mekanisme ini menurutnya dapat memudahkan pemerintah untuk mengontrol serapan gula rafinasi ke industri kecil menengah.

Ketua Umum AGRI Bernardi Dharmawan mendukung usulan tersebut dengan catatan adanya regulasi dan payung hukum yang jelas. Sejauh ini, AGRI memasok gula rafinasi ke 10 koperasi usaha yang telah mendapatkan izin.

"Kita harus menghitung berapa IKM yang membutuhkan gula rafinasi, berapa jumlah koperasi yang ada dan tersebar dimana saja. Harapannya kebutuhan IKM bisa diakomodir melalui koperasi atau melalui industri produsen AGRI," jelasnya.

Adapun, kebutuhan gula kristal rafinasi atau GKR untuk industri diproyeksikan naik 5 persen menjadi 3,4 juta ton pada tahun ini.

Namun, alokasi tersebut kemungkinan akan terlampaui seiring naiknya permintaan produk makanan minuman pada Lebaran tahun ini. Gapmmi memprediksi akan ada kekurangan kebutuhan sekitar 200 ribu hingga 300 ribu ton dari total alokasi 3,4 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper