Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Subsidi Tarif KRL Capai Rp2,14 Triliun pada 2021

KAI Commuter melaporkan realisasi subsidi tarif KRL mencapai Rp2,14 triliun sepanjang 2021.
KRL Commuter Line melintas di Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Fauzan
KRL Commuter Line melintas di Batu Ceper, Kota Tangerang, Banten, Senin (3/1/2022). ANTARA FOTO/Fauzan

Bisnis.com, JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) atau KAI Commuter mencatat pada 2021, realisasi subsidi tarif pengguna kereta rel listrik (KRL) dalam bentuk Public Service Obligation (PSO) mencapai Rp2,14 triliun.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan PSO ini diberikan oleh pemerintah dalam hal ini Kementerian Perhubungan (Kemenhub) untuk menjaga agar tarif yang dibayarkan pengguna KRL tetap wajar.

Menurut Anne, jumlah subsidi yang dikucurkan Kemenhub terus bertambah tiap tahunnya. Pada tahun lalu, realisasinya juga meningkat dibanding tahun sebelumnya.

"Pada 2021 realisasi subsidi PSO bagi pengguna KRL mencapai Rp2,14 triliun dari program senilai Rp1,99 triliun. Sementara pada tahun sebelumnya realisasi subsidi pengguna KRL sebanyak Rp1,65 triliun dari program senilai Rp1,55 triliun," ujarnya, Rabu (19/1/2022).

Sebelumnya Anne menyebut, semua layanan yang ada di stasiun dalam hal ini KRL, berasal dari pengguna baik melalui tiket harian yang datang dari pengguna ataupun subsidi pemerintah dalam pemenuhan Kewajiban Pelayanan Publik (PSO).

Menurutnya, KAI Commuter niscaya tidak melakukan upaya pengembangan sarana dan prasarana KRL. Misalnya, pengadaan KRL baru dan mengganti KRL yang sudah lama. Pemerintah, juga harus memikirkan semua kebutuhan untuk 2 hingga 10 tahun mendatang.

"Kita harus memikirkan 5-10 tahun ke depan apakah kita siap dengan perubahan dan kebutuhan masyarakat tentang transportasi publik khususnya KRL," ucap Anne dalam diskusi virtual bersama sejumlah media, Kamis (13/1/2022).

Sementara itu, untuk tahun ini, Kemenhub mengalokasikan anggaran sebesar Rp3,2 triliun lebih untuk penyelenggaran PSO dan subsidi kereta api perintis. Pemerinciannya, Rp3.051 triliun untuk PSO dan Rp186,7 miliar untuk subsidi kereta perintis.

Adapun dalam empat tahun terakhir, nilai kontrak anggaran PSO terus bertambah. Di antaranya pada 2018 senilai Rp2,27 triliun, 2019 Rp2,321 triliun, 2020 Rp2,519 triliun, dan 2021 Rp3,448 triliun.

Penyelenggaraan PSO dalam kontrak 2022 ini salah satunya ditujukan untuk KRL Jabodetabek dengan volume sebesar 220.332.388 penumpang dalam satu tahun dan KRL Yogyakarta dengan 3.074.391 penumpang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper