Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tambah Kapasitas Produksi, Penjualan Integra Indocabinet (WOOD) Ditarget Tumbuh 25 Persen

Produsen manufaktur kayu PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) melanjutkan rencana ekspansi kapasitas produksi yang akan mulai beroperasi pada kuartal I/2022.
PT Integra Indocabinet yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur./Istimewa
PT Integra Indocabinet yang berbasis di Sidoarjo, Jawa Timur./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen manufaktur kayu PT Integra Indocabinet Tbk. (WOOD) melanjutkan rencana ekspansi kapasitas produksi yang akan mulai beroperasi pada kuartal I/2022.

Kapasitas terpasang perseroan mencapai 52.775 meter kubik per tahun untuk furniture, dan 34.060 meter kubik per tahun untuk komponen bangunan.

Wendy Chandra, Sekretaris Perusahaan Integra Indocabinet, mengatakan bahwa ekspansi pabrik seluas 2,3 hektare di Lumajang, Jawa Timur, akan meningkatkan kapasitas produksi komponen bangunan hingga 20 persen.

“Di 2021 kami memang melakukan akuisisi pabrik untuk ekspansi building component. Potensi penambahan bisa mencapai 20 persen dari kapasitas building component,” kata Wendy kepada Bisnis, Kamis (13/1/2022).

Ekspansi tersebut dilakukan seiring dengan target pertumbuhan penjualan Integra yang tahun ini dipatok 25 persen dari realisasi 2021 sebesar Rp5,5 triliun.

Adapun, capaian tahun lalu tumbuh 89 persen secara year-on-year, dan melampaui target pertumbuhan 50 persen yang ditetapkan sebelumnya senilai Rp4,45 triliun. Bulan ini saja, perseroan telah mengantongi pesanan senilai Rp1,06 triliun.

Wendy menyebut, perseroan akan terus menambah pasar di Amerika Serikat seiring dengan besarnya pertumbuhan market yang ditinggalkan oleh China. Sebagai importir furnitur terbesar di dunia, AS menerima sekitar US$13 miliar hingga US$14 miliar furnitur yang sebagian besar dikapalkan dari China.

Dengan adanya perang dagang dan pemberlakuan tarif antisubsidi, ekspor furnitur China ke AS turun hingga 14 persen pada 2021, sehingga menghadirkan peluang sebesar US$3,4 miliar.

Pangsa pasar Integra memang masih didominasi ekspor sebesar 97 persen, dan hanya sebagian kecil saja yang diserap pasar dalam negeri.

“Selain itu, kami juga berharap pasar domestik akan mulai pulih tahun ini,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper