Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siap-siap! Kemendag Mulai Pasok Minyak Goreng Rp14.000 Pekan Ini

Pemerintah segera menalukan operasi pasar minyak goreng bersubsidi mulai pekan ini yang dibanderol Rp14.000 per liter.
Seorang pengunjung memilih minyak goreng kemasan di Supermarket GS, Mal Boxies123, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021). /Antara Foto-Arif Firmansyah-tom.rn
Seorang pengunjung memilih minyak goreng kemasan di Supermarket GS, Mal Boxies123, Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/12/2021). /Antara Foto-Arif Firmansyah-tom.rn

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Perdagangan akan memulai operasi pasar minyak goreng bersubsidi mulai pekan ini. Pasokan minyak goreng yang dibanderol Rp14.000 per liter dalam kemasan sederhana akan disalurkan ke pasar tradisional dan toko ritel modern.

"Kita akan mulai minggu ke semua pasar, terutama 216 pasar yang dipantau Kemendag. Ritel modern semua dapat untuk kemasan sederhana," kata Lutfi usai Launching Holding BUMN Pangan di Jakarta, Rabu (12/1/2022).

Sebagaimana diwartakan sebelumnya, pemerintah akan mensubsidi 1,2 miliar liter minyak goreng untuk enam bulan pertama 2022. Subsidi dilakukan dengan menggunakan dana kelolaan Badan Pengelola Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp3,6 triliun.

Lutfi mengatakan akuntabilitas dalam penyaluran minyak goreng subsidi perlu dipastikan karena anggaran dan volume yang besar. Kementerian Perdagangan mengantisipasi potensi praktik pengumpulan minyak goreng subsidi yang justru diekspor.

“Kita tidak mau kemasan sederhana ini nanti dipotong, dikumpulkan, terus dijual untuk ekspor. Kita mau ini untuk rakyat dari rakyat Indonesia,” katanya.

Lutfi mengatakan proses distribusi minyak goreng murah tidak hanya akan melibatkan BUMN, tetapi juga perusahaan swasta. Setidaknya akan ada 70 produsen minyak goreng yang dilibatkan dan sekitar 200 pengemas.

Lebih lanjut, ia mengatakan pendistribusian minyak goreng subsidi itu tidak hanya dilakukan oleh BUMN namun juga perusahaan swasta. Tetapi, Kemendag belum merinci daftar produsen maupun merk apa saja yang nantinya bakal menyediakan minyak goreng subsidi.

Kenaikan harga minyak sawit mentah atau CPO tidak hanya membuat harga minyak goreng di pasar meningkat, Lutfi mengatakan kontribusi komoditas ini terhadap ekspor juga naik signifikan dan menyentuh US$27 miliar sepanjang 2021.

Lutfi mengatakan pemerintah membuka peluang memperpanjang kebijakan subsidi dan menambah volume minyak goreng murah jika dalam 6 bulan harga di pasar belum stabil. Lutfi mengatakan perpanjangan bisa berlanjut sampai semester II/2022 sehingga volume minyak goreng murah yang disiapkan sebesar 2,4 miliar liter.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper