Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Phapros Ekspansi Pasar Ekspor Tahun Depan

PT Phapros Tbk. berambisi untuk memacu pasar internasional pada tahun depan, mulai kawasan Asia Tenggara hingga Afrika.
Gedung PT Phapros, Tbk. /UGM
Gedung PT Phapros, Tbk. /UGM

Bisnis.com, JAKARTA – Produsen farmasi PT Phapros Tbk. (PEHA) berencana melakukan perluasan pasar farmasi pada tahun mendatang.

Sekretaris Perusahaan Phapros Zahmilia Akbar mengatakan sejauh ini perseroan telah melakukan pengapalan ke dua negara Asean, yakni Filipina dan Kamboja. Di Amerika Latin, Phapros juga menyuplai obat-obatan ke Peru.

Zahmilia mengatakan saat ini perseroan sedang dalam proses ekspansi pasar ke Nigeria dan Afrika. Tahun depan perusahaan juga membidik perluasan ke negara-negara lain di Asia Tenggara.

"Di Asean kami bercita-cita untuk meluaskan negara, karena saat ini baru Kamboja dan Filipina. Kami akan tambah negara [tahun depan]," kata Zahmilia di Jakarta, Senin (27/12/2021).

Selain perluasan cakupan pasar ekspor, produsen Antimo ini juga berencana memperdalam pasar ekspor yang telah dimasuki dengan menambah jenis produk. Sejauh ini, produk unggulan ekspor selain Antimo yakni multivitamin, obat-obat antiinflamasi, dan analgesik.

Namun, strategi perluasan pasar ekspor diakuinya tidak seperti membalikkan telapak tangan karena terkait standardisasi di masing-masing negara tujuan.  

Saat ini kontribusi ekspor terhadap total pendapatan perseroan masih berada di bawah 10 persen. Meski tidak menyebutkan angka target, Zahmilia meyakini kontribusi ekspor akan terus tumbuh dalam waktu-waktu mendatang.

"Sekarang masih di bawah 10 persen. Dengan menambah produk, saya yakin akan semakin tumbuh," katanya.

Adapun, kapasitas produksi perseroan saat ini mencapai 3,5 miliar tablet per tahun dengan investasi yang telah dilakukan sejak 2017. Sepanjang tahun ini, Phapros telah merilis sejumlah produk baru seperti kombinasi Vitamin C dan E Becefort, Vitamin C injeksi dan tablet, Vitamin D3, serta Kortikosteroid.

Lonjakan permintaan, khususnya produk terkait Covid-19 menyentuh pertumbuhan 200 persen dibandingkan dengan sebelum pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper