Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Omicron Merebak, Sandi Tunda Pembukaan Vaccinated Travel Lane

Merebaknya varian Omicron menjadi alasan utama dibalik penundaan jalur perjalanan tervaksinasi atau Vaccinated Travel Lane
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (18/9/2021)./Antara
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno dalam kunjungannya ke Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (18/9/2021)./Antara

Bisnis.com, BALI — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno memutuskan untuk menunda pelaksanaan jalur perjalanan tervaksinasi atau Vaccinated Travel Lane (VTL).

Sandi mengatakan langkah itu diambil lantaran varian Omicron terbukti dapat menginfeksi orang yang telah tervaksinasi.  

“VTL itu terus dikaji karena ternyata Omicron berhasil menembus vaksin terutama kasus yang ada di Indonesia, oleh karena itu kita melakukan observasi yang kita tunggu data terakhir dengan adanya penanganan di berbagai negara,” kata Sandi saat memberi keterangan dalam Jumat Pers Akhir Tahun secara hybrid, Senin (27/12/2021). 

Sandi mengatakan kementeriannya bakal berfokus untuk menerapkan program travel bubble yang dianggap lebih aman dari VTL tersebut. Dia mengatakan program travel bubble itu tengah diperluas seiring gelaran internasional pada tahun depan di Tanah Air.

Manuver itu diambil setelah pembukaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Jakarta dan Bali lewat skema travel bubble dinilai sukses pada awal Desember tahun ini. Saat itu, Sandi menuturkan tidak ada peserta yang terinfeksi Covid-19. 

“Jadi VTL sementara kita put on the side line, konsep bubble ini kita coba perluas karena G20 ke depan dan beberapa event ini juga sangat membutuhkan suatu solusi yang kita coba kembangkan dengan sistem bubble saat pembukaan G20,” kata dia.  

Adapun, Kemenparekraf mematok jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Tanah Air mencapai 1,8 sampai 3,6 juta orang pada tahun depan. Proyeksi itu tidak jauh berbeda dari estimasi yang sudah ditetapkan sebesar 1,5 juta orang pada tahun 2021. 

Kendati demikian, proyeksi nilai devisa pariwisata naik signifikan di angka sekitar US$0,47 hingga US$1,7 miliar pada tahun depan. Proyeksi itu terpaut jauh dari angka US$0,36 hingga US$0,37 miliar pada 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper