Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bahlil Kembali Ungkap Rencana IBC Akuisisi Produsen Kendaraan Listrik Asal Jerman

Indonesia sudah harus beralih penuh ke kendaraan listrik pada 2040.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan pihaknya akan mencari opsi untuk mengakuisisi perusahaan mobil listrik asal Jerman.

Menurutnya, Indonesia Battery Corporation (IBC) yang mengurus ekosistem baterai mobil dan mobil berencana akuisisi saham pabrik mobil di Jerman.

"Cuma dua kan caranya, kalau nggak bisa bangun, ya kita akuisisi," kata Bahlil kepada wartawan di Nusa Dua, Bali, Minggu.

Bahlil menegaskan meski mengambil langkah akuisisi, dia memastikan harganya tetap harus ekonomis dan prosesnya transparan.

Selain itu, dia menambahkan pemerintah akan terus berupaya melakukan promosi, termasuk promosi dalam kemudahan perizinan investasi.

Dia menyebut Indonesia memegang 22-24 persen cadangan nikel dunia. Kualitas kadar nikelnya pun, katanya, merupakan yang terbaik.

Selain itu, jarak lokasi tambang nikel Indonesia masih terhitung dekat ke pelabuhan sehingga ongkos produksinya jauh lebih ekonomis.

Baterai mobil itu bahannya nikel, mangan, kobalt dan lithium. Bahlil menegaskan Indonesia memiliki empat bahan logam tersebut.

"Jadi 85 persen bahan baku baterai mobil itu ada di negara kita. Makanya orang semua sedang obok-obok kita untuk kita ekspor barang ini. Kita nggak mau, " katanya.

Bahlil mengungkapkan  Indonesia sudah harus beralih penuh ke kendaraan listrik pada 2040.

Rencana tersebut pun sudah mulai digenjot sejak 2019 lalu di mana pemerintah akhirnya berhasil menggaet Hyundai asal Korea Selatan, untuk masuk ke Indonesia.

Tidak hanya Korea Selatan, pemerintah juga membidik produsen baterai listrik dan industri kendaraan listrik dunia untuk menanamkan modal di Indonesia. Komitmen investasi juga sudah datang dari CATL asal China dan Foxconn asal Taiwan.

"Foxconn juga akan bangun mobil listrik juga 2022. Sekarang ada CATL akan bangun pabrik baterai, tapi dia juga menggandeng pabrik mobil dari China," menurut Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper