Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenhub Normalisasi 1.156 Truk ODOL di Jawa Timur

Kemenhub menormalisasi 1.156 Truk ODOL di Jawa Timur sebagai program Zero ODOL 2023.
Truk sarat muatan melintasi jalur lintas Sumatra Timur di Kayu Agung, Ogan Komering Ilir, Jumat (3/5/2019)./Bisnis-Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019-Abdullah Azzam.
Truk sarat muatan melintasi jalur lintas Sumatra Timur di Kayu Agung, Ogan Komering Ilir, Jumat (3/5/2019)./Bisnis-Tim Jelajah Infrastruktur Sumatra 2019-Abdullah Azzam.

Bisnis.com, JAKARTA - Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub berhasil melakukan normalisasi terhadap 1.156 unit kendaraan yang over dimension over loading (ODOL) di Provinsi Jawa Timur sepanjang November 2021.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi terus menggencarkan upaya normalisasi kendaraan dalam rangka mewujudkan Zero ODOL 2023.

“Jumlah 1.156 kendaraan yang sudah dinormalisasi tersebut, saya kira cukup banyak di Jawa Timur. Memang sekarang hampir semua provinsi sedang gencar melakukan normalisasi karena untuk mempercepat terlaksananya Zero ODOL pada 2023," katanya, Kamis (9/12/2021).

Saat ini, ujar Budi, Ditjen Hubdat melakukan normalisasi di PT Kemasan Ciptatama Sempurna Wilayah Provinsi Jawa Timur. Di sana, terdapat 43 unit yang dilakukan normalisasi.

Menurutnya, sebenarnya kendaraan tersebut tidak melanggar dari segi muatan karena digunakan untuk mengangkut styrofoam. Namun dari segi ukuran, kelebihan kendaraannya hampir 90 cm.

"Rata-rata truk yang dinormalisasi adalah atas permintaan sendiri. Insya Allah kita optimis pada 2023 akan Zero ODOL dengan catatan dibutuhkan kerja sama semua pihak mulai pengusaha, aparat penegak hukum seperti kepolisian, dan Kementerian PUPR,” tambahnya.

Lebih lanjut Budi menuturkan, tantangan yang dihadapi pemerintah di bidang transportasi cukup berat, karena permintaan masyarakat terhadap jasa transportasi yang terus mengalami peningkatan.

"Hal ini tentunya harus diikuti persiapan infrastruktur yang memadai, penyediaan armada yang cukup, serta pelayanan yang berkualitas," sebutnya.

Dia menambahkan, hingga kini pemerintah terus berupaya melakukan penegakan hukum seoptimal mungkin khususnya terhadap mobil barang atas pelanggaran dimensi dan muatan lebih agar tercipta ketertiban mobil barang dan ketertiban lalu lintas jalan.

Pasalnya, sambung Budi, adanya kendaraan ODOL selain merusak jalan juga mengakibatkan semakin tingginya angka kecelakaan.

Dengan adanya penegakan hukum terhadap kendaraan tersebut, dia berharap seluruh stakeholder baik pemerintah maupun swasta harus patuh, tegas, dan memenuhi aturan spek teknis dalam melakukan inovasi dan terobosan demi menciptakan pelayanan mobil barang yang prima sehingga dapat melaksanakan peran transportasi sebagai roda penggerak perekonomian dengan baik.

“Marilah kita bersama-sama mematuhi regulasi untuk menertibkan kendaraan sehingga terwujud Zero ODOL. Semua asosiasi mendukung untuk mewujudkan Zero ODOL pada 2023 karena sudah paham betul truk seperti ini menjadi penyebab faktor kecelakaan cukup tinggi, apalagi mengakibatkan jatuhnya korban jiwa,” pungkas Budi.

Sebagai informasi, selain menormalisasi kendaraan ODOL di PT Kemasan Ciptatama Sempurna sebanyak 43 unit, Ditjen Hubdat juga melakukan normalisasi pada pilot projects Banyuwangi sebanyak 500 unit dan Gerakan Aliansi Pengemudi Indonesia Bersatu sebanyak 100 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper