Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masuk Jurusan Ekonomi, Sri Mulyani Tak Ingin Jadi Dokter atau Insinyur

Sri Mulyani mengisahkan pengalaman pendidikannya hingga lulus dan kuliah di luar negeri.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan pemaparan dalam seminar Indonesia Economic & Investment Outlook 2020 di Jakarta, Senin (17/2/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Lahir dari keluarga yang dipenuhi oleh insinyur dan dokter tidak membuat Menteri Keuangan Sri Mulyani ikut arus. Dia mengakui dirinya adalah satu-satunya anak keluarganya yang memilih jurusan ekonomi di UI. 

"Orang tua saya menginginkan anaknya masuk kedokteran atau insinyur," paparnya dalam talkshow Endgame bersama mantan Kepala BKPM Gita Wirjawan, Rabu (2/12/2021).

Menurutnya, kakak-kakaknya banyak yang mengambil jurusan kedokteran di UI, Unpad dan Undip. "Saya satu-satunya yang masuk jurusan IPA, ingin masuk jurusan non-eksakta. So I choice economics," ujarnya. 

Sri Mulyani mengaku menikmati jurusan yang dia pilih dan suasana perkuliahan di UI. 

"Masa-masa di UI itu 1981-1986, masa-masa belum reform. Semua mahasiswa masih idealis dengan berbagai keinginan untuk opendemocratic, transparan, karena pada zaman Pak Harto waktu itu," ungkap mantan pejabat Bank Dunia tersebut.

Selesai dari UI, Sri Mulyani ditawarkan beasiswa jenjang S2 di Inggris dan Amerika Serikat (AS). Dia memilih AS karena sekolah yang dituju memperbolehkan dirinya mengejar gelar Phd setelah menuntaskan S2-nya. 

Di AS, Sri Mulyani dan suami melanjutkan kuliah. Di negara ini pula, keduanya mendapatkan anak pertama. 

"Uang habis suami pulang bawa anak, saya di sana melanjutkan disertasi," paparnya. 

Barulah ketika 1992, Sri Mulyani pulang ke Tanah Air dan berkarir sebagai pengajar di UI. Dia pun sempat menjajal sebagai kepala penelitian di LPEM FEUI meneruskan jabatan Darmin Nasution yang saat itu ditunjuk sebagai salah satu Dirjen di Kementerian Keuangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper