Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Airlangga: Indonesia Harus Siap Lakukan Transisi Energi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, bahwa Indonesia harus siap dalam menghadapi era transisi energi.
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat Penyerahan Mobil Listrik untuk Mendukung Kegiatan Presidensi G20 di Indonesia tahun 2022 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (24/11/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan sambutan saat Penyerahan Mobil Listrik untuk Mendukung Kegiatan Presidensi G20 di Indonesia tahun 2022 di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Rabu (24/11/2021). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat

Bisnis.com, BALI — Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, bahwa Indonesia harus siap dalam menghadapi era transisi energi menuju energi hijau.

“Presiden [Joko Widodo] selalu mengingatkan bahwa kita harus selalu siap menghadapi era baru. Beberapa kebijakan yang dilakukan adalah pengembangan B30 hingga B100, kemudian bioavtur, serta penggunaan teknologi ramah lingkungan di sektor transportasi dan industri,” katanya dalam acara IOG 2021, di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Selasa (30/11/2021).

Menurutnya, kunci utama untuk berhasil melakukan transisi bekerja secara maksimal dengan teknologi hijau, sehingga produk yang dihasilkan ramah lingkungan dan mendukung capaian pengurangan emisi karbon.

Hal penting lainnya, sambung Airlangga, adalah komitmen untuk transisi energi yang mengarah kepada peningkatan penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

“Seiring dengan hal tersebut, pemerintah memperhatikan kecukupan energi guna mendukung kegiatan perekonomian. Dengan demikian Indonesia bisa membuat terobosan terkait dengan percepatan EBT dibandingkan rencana awal tapi kita tetap membutihkn minyak dan gas bumi sebagai sumber energi dan bahan baku utama,” katanya.

Lebih lanjut, gas sebagai sumber daya energi yang memiliki emisi rendah dinilainya memiliki peran untuk menggantikan sumber energi fosil.

Airlangga juga menyampaikan, bahwa industri hulu migas mempunyai peran penting untuk menciptakan efek berganda bagi industri hilir seperti pupuk dan petrokimia.

Pada tahun lalu, katanya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memberikan dukungan untuk memberikan harga gas kepada industri tertentu agar lebih kompetitif sehingga banyak industri sektor hilir mampu bersaing dan mengekspor produknya.

“Kebijakan tersebut perlu diapresiasi dan diharapkan agar hilir dari kegiatan hulu migas bisa berkembang sehingga bisa berkontribusi bagi pendapatan negara tapi juga penciptaan lapangan pekerjaan dan ekonomi makro,” katanya.

Dengan demikian, Airlangga menilai target 1 juta barel minyak dan gas 12 miliar standard kaki kubik per hari pada 2030 menjadi tantangan yang harus direalisasikan melalui penyusunan peta jalan yang tepat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper