Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jokowi Jengkel APBD Rp226 Triliun Parkir di Bank: Logikanya Nggak Kena!

Jokowi meminta agar para pemerintah daerah segera merealisasikan anggaran yang disebut masih bersisa Rp226 triliun di bank.
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan terkait perkembangan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (23/8/2021)/BPMI Setpres
Presiden Joko Widodo memberikan pernyataan terkait perkembangan PPKM di Istana Merdeka, Jakarta pada Senin (23/8/2021)/BPMI Setpres

Bisnis.com, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberi peringatan kepada para pemimpin daerah karena dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang ada di perbankan dan belum terserap masih tinggi. Padahal, tahun 2021 akan selesai dalam sebulan lagi.

Hal itu disampaikannya pada saat membuka acara Rapat Koordinasi Nasional dan Anugerah Layanan Investasi 2021, di Jakarta, Rabu (24/11).

"Pak Gubernur, Wali Kota, masih ada tadi pagi saya cek di Kementerian Keuangan, masih ada uang [APBD] di bank [mengendap] di akhir November ini. Tinggal sebulan lagi. Saya peringatkan," kata Jokowi dalam sambutannya, Rabu (24/11/2021).

Jokowi meminta agar para pemerintah daerah segera merealisasikan anggaran yang disebut masih bersisa Rp226 triliun di bank.

"Uang kita sendiri tidak digunakan, tapi kejar-kejar orang lain agar uang [modal] masuk. Logikanya gak kena. Uang kita sendiri dihabiskan dulu, relisasi segera. Habis sudah tidak ada APBD, APBN, baru cari investasi untuk datang. Logika ekonominya seperti itu," tuturnya.

Kepala negara menggarisbawahi bahwa desifit APBN hingga saat ini per Oktober 2021 mencapai Rp548 triliun. Lalu, sebagian APBN dialokasikan ke daerah senilai Rp642 triliun.

Di sisi lain, Jokowi meminta agar investasi yang masuk ke tanah air memiliki nilai tambah atau yang bisa mendorong hilirisasi. Hal itu agar investasi yang masuk ke Indonesia bisa berdaya saing.

Jokowi pada tahun ini memberikan target investasi ke Kementerian Investasi/BKPM sebesar Rp900 triliun. Pada Januari-September, realisasi sudah mencapai 73,3 persen atau Rp659,4 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper