Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dukung Pengembangan Pariwisata di Bunaken, Kementerian PUPR Bangun Ratusan Homestay

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan pembangunan dan revitalisasi ratusan unit rumah tidak layak huni melalui Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta).
Salah satu homestay yang dibangun melalui Program Sarhunta./Istimewa-Kementerian PUPR
Salah satu homestay yang dibangun melalui Program Sarhunta./Istimewa-Kementerian PUPR

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan telah menyelesaikan pembangunan dan revitalisasi ratusan unit rumah tidak layak huni melalui Program Sarana Hunian Pariwisata (Sarhunta).

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid mengatakan, adanya bantuan perumahan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas rumah swadaya untuk usaha pondok wisata (homestay) dan usaha pariwisata lainnya dalam mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Likupang–Manado, Sulawesi Utara.

“Program Sarhunta ini merupakan bagian dari Program Sejuta Rumah guna mendukung pemulihan pariwisata di daerah,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (19/11/2021).

Menurut Khalawi, Program Sarhunta juga dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya mereka yang tinggal di kawasan pariwisata yang juga terdampak pandemi Covid-19.

Selain itu, Program Sarhunta juga bermanfaat dalam peningkatan kualitas rumah masyarakat di sekitar KSPN Likupang, khususnya di Kepulauan Bunaken, Manado.

Pembangunan Sarhunta berupa homestay di KSPN Likupang dan Bunaken merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam meningkatkan ekonomi dan sektor pariwisata, serta bermanfaat bagi warga sekitar.

Dia berharap, pemerintah daerah melalui dinas pariwisata dapat bersinergi untuk memberikan penyuluhan serta pembinaan kepada masyarakat tentang pengelolaan pariwisata, serta melakukan promosi melalui media massa agar masyarakat bisa menikmati keindahan alam dan tinggal di homestay itu.

“Kami harap ke depan pengelola dan dinas pariwisata dapat melakukan sinergi semacam pelatihan dalam pengelolaan homestay, sebab masyarakat di sana masih banyak yang belum paham akan standardisasi pengelolaan pariwisata,” tuturnya.

Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (P2P) Sulawesi I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Recky W Lahope menjelaskan, homestay yang dibangun oleh Kementerian PUPR di kawasan KSPN Likupang mencakup juga Kepulauan Bunaken.

Program Sarhunta Kementerian PUPR dilakukan dengan membangun rumah-rumah warga agar bisa dijadikan homestay atau penginapan yang bisa digunakan oleh para wisatawan.

Berbagai fasilitas dengan standar tempat penginapan pun telah dilengkapi di dalam Sarhunta. Para wisatawan bisa menginap dengan membayar tarif yang sangat terjangkau, serta bisa berinteraksi langsung dengan masyarakat yang tinggal di sekitar KSPN.

“Total homestay yang dibangun PUPR di KSPN Likupang ini 263 unit yang terdapat di tiga desa, yaitu Marinsow 61 unit, Pulisan 73 unit, Kinunang 77 unit, dan Kelurahan di Pulau Bunaken sebanyak 52 unit, sudah termasuk usaha lainnya seperti workshop, toko dan kuliner. Jumlah anggaran pembangunan senilai Rp36,74 miliar,” katanya.

Sebagai informasi, Kepulauan Bunaken merupakan salah satu surga bagi para penggemar wisata air atau snorkeling.

Kepulauan yang terletak di Teluk Manado itu memang terkenal dengan istilah Taman Laut Bunaken. Banyak para wisatawan lokal maupun internasional yang datang ke Bunaken untuk snorkeling menikmati keindahan bawah laut pulau itu.

Salah satu penerima bantuan homestay Opa Ani mengaku sangat bersyukur karena homestay yang dimilikinya sudah lebih bagus dan rapi.

Opa Ani menerangkan, biaya sewa homestay-nya sangat murah, yakni mulai dari Rp 100 ribu sampai dengan Rp 250 ribu per orang.

Biaya tersebut tergantung dari paket penginapan yang dipilih, misalnya hitungannya satu orang Rp 100 ribu tanpa makan dan Rp 250 ribu sudah termasuk makan tiga kali sehari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yanita Petriella
Editor : Lili Sunardi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper