Menilik Komitmen APRIL Group Dukung Restorasi di Indonesia

APRIL menginisiasi berjalannya program Restorasi Ekosistem Riau (RER) seluas 150.000 hektar yang bertujuan melindungi dan menjaga kawasan hutan gambut.
Foto: dok. APRIL
Foto: dok. APRIL

Bisnis.com, JAKARTA- Produsen pulp dan kertas berkelanjutan, APRIL Group terus menunjukkan komitmennya dalam bidang restorasi khususnya di kawasan hutan gambut secara berkelanjutan dengan berbagai aksi nyata.

Hal tersebut disampaikan Dian Novarina, Deputy Director of Sustainability and Stakeholder Engagement APRIL Group dalam sesi presentasi di Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 di Glasgow, Skotlandia, Senin (8/11/2021) waktu setempat.

Sejak 2013, APRIL menginisiasi berjalannya program Restorasi Ekosistem Riau (RER) seluas 150.000 hektar yang bertujuan melindungi dan menjaga kawasan hutan gambut beserta keanekaragaman hayati dan stok karbon di sebagian Semenanjung Kampar dan Pulau Padang, Provinsi Riau.

"Program ini tidak akan berjalan tanpa dukungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Selain memberikan kami izin untuk RER beroperasi, KLHK juga memberikan kami panduan tentang bagaimana mengelola program dan juga melindungi lanskap ekosistem gambut," kata Dian.

Sampai 2020, program restorasi di lahan gambut tersebut berhasil menjaga sekaligus melindungi habitat penting bagi sejumlah flora dan fauna yang dilindungi.

RER berhasil mengidentifikasi 823 spesies flora dan fauna di dalam kawasan restorasi, sebanyak 66 spesies diantaranya terdaftar di daftar merah International Union for Conservation Nature (IUCN) sebagai spesies yang rentan hingga terancam punah.

Dalam operasionalnya, RER fokus pada tiga hal penting, yaitu peningkatan inventarisasi flora dan fauna, kesuksesan menjaga hutan restorasi dari kebakaran selama tujuh tahun berturut-turut, serta beberapa prakarsa penelitian keanekaragaman hayati.

"Secara keseluruhan, upaya kami dalam menjaga dan mengembalikan fungsi ekologis kawasan sudah terlihat dampaknya. Pada tahun 2019, sepanjang 81.200 meter kanal drainase lama di dalam area RER telah ditutup dalam upaya berkelanjutan yang direncanakan akan selesai pada 2025,” kata Dian.

Penutupan kanal tersebut berperan penting dalam upaya RER merestorasi hidrologis untuk mengurangi bahaya kebakaran. Dalam enam tahun terakhir, RER sukses melakukan restorasi hutan rawa gambut seluas 112,6 ha baik melalui penanaman spesies pohon anakan alam maupun regenerasi alami dengan bantuan manusia (assisted natural regeneration/ANR).

Tak hanya itu, APRIL Group juga telah merampungkan Eco-Research Camp sebagai pusat penelitian lahan gambut yang berada kawasan RER yang dapat digunakan oleh pemangku kepentingan untuk kemajuan penelitian kawasan gambut di Indonesia.

Upaya restorasi yang dilakukan APRIL Group tak lepas dari dukungan pemerintah, khususnya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Sebagai informasi, pemerintah memberikan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu-Restorasi Ekosistem (IUPHHK-RE) untuk dikelola RER pada 2013 yang berlaku selama 60 tahun.

Tak hanya itu, salah satu bentuk dukungan APRIL Group dalam bidang restorasi hutan di Indonesia yakni turut serta mendukung pengembangan pembibitan modern di Rumpin, Bogor, Jawa Barat.

"Inisiatif ini merupakan model kerja sama pemerintah swasta untuk memberikan dampak positif bagi masa depan bangsa secara keberlanjutan dan mitigasi perubahan iklim,” tutur Nyoman Iswarayoya, Head of External Affairs PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), unit operasi APRIL Group di sesi diskusi lainnya di Pavilliun Indonesia.

Nyoman melanjutkan, program ini juga menyediakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dan menggunakan energi secara efisien.

Seperti diketahui, Pemerintah tengah membangun persemaian modern di berbagai tempat di Indonesia yang nantinya akan didistribusikan untuk kebutuhan reforestasi, restorasi hutan dan rehabilitasi lahan sebagai langkah mitigasi bencana yang diakibatkan oleh perubahan iklim, seperti banjir dan longsor.

Selain di Rumpin, Bogor, KLHK juga tengah membangun nursery centre di kawasan Ibu Kota Negara di Kalimantan Timur, Danau Toba di Sumatera Utara, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, dan Likupang di Sulawesi Utara.

Direktur Jenderal Pengendalian Kerusakan Lingkungan KLHK Sri Parwati Murwati Budi Susanti pada acara yang sama menyebutkan pemerintah memberikan dukungan kepada pihak-pihak yang berkomitmen menjaga lingkungan.

Yang turut menjadi perhatian Sri ialah persoalan restorasi gambut. Restorasi gambut menjadi salah satu komitmen pemerintah Indonesia untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan, serta mengurangi emisi gas rumah kaca.

"Restorasi gambut memerlukan koordinasi yang efektif serta kerja sama yang kuat antar kementerian/lembaga, pemerintah daerah, serta para pihak lain termasuk masyarakat, NGO, akademisi, dunia usaha serta mitra internasional," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper