Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Antisipasi Gangguan Perjalanan saat Musim Hujan, KAI Petakan 243 Titik Rawan

PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi curah hujan yang semakin meningkat.
Ilustrasi. Petugas mengecek kondisi rel di jalur rel antara Stasiun Brumbung dan Tanggung, Kabupaten Grobogan, yang terendam air menyusul hujan deras. ANTARA/ HO-Humas KAI Daop 4 Semarang.
Ilustrasi. Petugas mengecek kondisi rel di jalur rel antara Stasiun Brumbung dan Tanggung, Kabupaten Grobogan, yang terendam air menyusul hujan deras. ANTARA/ HO-Humas KAI Daop 4 Semarang.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI terus meningkatkan kewaspadaan menghadapi curah hujan yang semakin meningkat.

Pada 2021, KAI memetakan sebanyak 243 titik rawan, dengan rincian 92 titik rawan banjir, 85 titik rawan longsor, dan 66 titik rawan amblas yang tersebar di Jawa dan Sumatra.

VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan bahwa jumlah tersebut sebenarnya berkurang 30 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu sebanyak 345 titik rawan.

Namun begitu, berbagai langkah antisipatif tetap KAI lakukan untuk meminimalisasi gangguan terhadap perjalanan kereta api seperti banjir, tanah longsor, dan pohon tumbang.

“Memasuki musim hujan ini, kami berkomitmen untuk terus bersiaga dan melakukan perbaikan jalur agar perjalanan kereta api di seluruh area kerja KAI senantiasa lancar dan selamat,” ujar Joni, Rabu (10/11/2021).

Adapun Joni memerinci, sejumlah upaya antisipasi yang dilakukan KAI di antaranya dengan menyiagakan petugas khusus di titik-titik rawan.

Petugas tersebut secara bergantian bersiaga selama 24 jam untuk terus memantau daerah rawan bencana, dan dapat langsung melakukan tindakan jika terjadi masalah pada jalur rawan tersebut.

Selain menyiagakan petugas khusus, KAI juga telah menempatkan alat material untuk siaga (AMUS) di berbagai stasiun yang berdekatan dengan daerah rawan.

AMUS yang disiapkan tersebut berupa pasir dalam kantong karung, bantalan rel, perancah dari besi untuk penahan pondasi jalur, dan lainnya.

“Sejumlah peralatan ringan hingga alat berat seperti multi tie tamper [MTT] juga disiagakan untuk merawat kondisi jalur rel agar tetap laik dilintasi kereta api,” sebutnya.

Bukan itu saja, Joni juga mengaku, perseroan telah melakukan berbagai perbaikan, seperti normalisasi drainase dan pembuatan talut penahan konstruksi jalur KA, sehingga jumlah lokasi rawan tersebut dapat berkurang.

Menghadapi musim hujan ini pula, sambung dia, KAI melakukan sterilisasi jalur dari pepohonan. Hingga Oktober 2021, KAI telah melakukan pemotongan sebanyak 7.876 pohon untuk menghindari terjadinya pohon tumbang di jalur rel yang dapat mengganggu perjalanan kereta api.

“Pengecekan jalur secara langsung juga rutin kami lakukan baik dengan jalan kaki maupun menggunakan lori dressin. Bahkan, para kepala daerah operasi terjun ke lapangan untuk dapat melakukan perbaikan dengan segera jika menemukan masalah,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Editor : Lili Sunardi

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper