Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bappenas Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2021 Bisa Capai 4 Persen

Bappenas memperkirakan perekonomian pada kuartal IV/2021 akan tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan kuartal III berkat pengendalian Covid-19. Pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat berhasil menekan kenaikan angka kasus, sehingga kini aktivitas dan mobilitas masyarakat kembali pulih.
Foto aerial Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (14/7). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Foto aerial Simpang Susun Semanggi di Jakarta, Jumat (14/7). ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 bisa sesuai dengan target yang ditetapkan pemerintah yaitu di kisaran 3,7-4,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Deputi Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Amalia Adininggar Widysanti memperkirakan ekonomi di tahun ini bisa tumbuh sekitar 4 persen (yoy).

"Sepanjang tahun 2021, diperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh positif pada kisaran 4 persen," kata Amalia kepada Bisnis, Selasa (9/11/2021).

Proyeksi tersebut diperkirakan lebih tinggi dari capaian pada 2020 yang mengalami kontraksi sebesar -2,07 persen (yoy). Pada tahun tersebut, Indonesia mengalami pertumbuhan negatif selama tiga kuartal berturut-turut sehingga mengalami resesi.

Pertumbuhan negatif berlanjut di 2021 walaupun semakin mendekati positif yaitu -0,74 persen (yoy) di kuartal I/2021. Pada kuartal II/2021, pertumbuhan ekonomi akhirnya melonjak tinggi 7,07 persen (yoy), mengantarkan Indonesia keluar dari resesi.

Adapun, pertumbuhan positif berlanjut pada kuartal III/2021 sebesar 3,51 persen (yoy), melambat dibandingkan dengan kuartal sebelumnya akibat pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM Darurat) untuk menahan laju penyebaran varian Delta di pertengahan tahun 2021.

Pada kuartal IV, Amalia memperkirakan perekonomian tumbuh lebih cepat dibandingkan dengan kuartal III berkat pengendalian Covid-19. Pengetatan pembatasan kegiatan masyarakat berhasil menekan kenaikan angka kasus, sehingga kini aktivitas dan mobilitas masyarakat kembali pulih.

Indikator konsumsi pun semakin membaik setelah dilonggarkannya pengetatan PPKM. Hal itu dilihat dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) kembali ke zona optimis di 113,4.

Mandiri Spending Index (MSI) mencatat adanya pergerakan kembali pada kegiatan belanja masyarakat ke zona positif pada September 2021, setelah sebelumnya jatuh pada awal kuartal III/2021 hingga mencapai level terendah sejak awal tahun. Hal ini disebabkan oleh PPKM Darurat yang diterapkan untuk menahan laju penyebaran varian Delta.

"Perjalanan domestik sudah ada tanda-tanda mulai pulih. Indikator konsumsi membaik," jelas Amalia.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman mengatakan upaya yang perlu didorong pemerintah dalam kurang dari dua bulan terakhir 2021, untuk memastikan pemulihan ekonomi berlanjut, ialah pengendalian pandemi Covid-19.

Pengendalian dan pencegahan terjadinya kenaikan kasus seperti pada pertengahan tahun ini, akibat varian Delta, penting agar pemerintah tidak perlu kembali memperketat pembatasan mobilitas dan kegiatan masyarakat. Karena, hal itu bisa berpengaruh terhadap kegiatan perekonomian.

"Recovery ekonomi Indonesia akan sangat bergantung pada mobilitas. Jadi pemerintah tetap harus dapat mengontrol dan menjaga protokol di tengah pembukaan kembali sebagian besar aktivitas ekonomi [pelonggaran PPKM]," jelas Faisal kepada Bisnis, Jumat (8/11/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper