Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonomi Filipina Melambat Ketika Sebagian Besar Asia Tenggara Mulai Pulih

Filipina kehilangan momentum pada September setelah menerapkan kembali pembatasan ketat. PDB tumbuh hingga 7,1 persen pada Juli - September dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Penumpang memakai baju pelindung terhadap penyakit Covid-19 berjalan di dalam Bandara Internasional Ninoy Aquino di Paranaque, Metro Manila, Filipina, Kamis (14/1/2021)./Antara-Reutersrnrn
Penumpang memakai baju pelindung terhadap penyakit Covid-19 berjalan di dalam Bandara Internasional Ninoy Aquino di Paranaque, Metro Manila, Filipina, Kamis (14/1/2021)./Antara-Reutersrnrn

Bisnis.com, JAKARTA - Pertumbuhan ekonomi Filipina melambat pada kuartal III/2021 setelah implementasi pembatasan kegiatan yang telah menghambat permintaan.

Dilansir Channel News Asia pada Selasa (9/11/2021), meskipun ekonomi Asia Tenggara telah pulih dari kontraksi lima kuartal berturut-turut dalam tiga bulan hingga Juni, dia kehilangan momentum pada kuartal September setelah pemerintah menerapkan kembali pembatasan ketat untuk menahan kebangkitan kasus virus corona.

Kendati perekonomian di Asia Tenggara telah pulih setelah terkontraksi selama lima kuartal berturut-turut dalam tiga bulan hingga Juni, tetapi Filipina kehilangan momentum pada September setelah menerapkan kembali pembatasan ketat.

PDB tumbuh hingga 7,1 persen pada Juli - September dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu, menurut badan statistika. Capaian tersebut jauh melambat dibandingkan dengan revisi sebesar 12 persen pada kuartal sebelumnya.

Sementara secara kuartalan, perekonomian tumbuh 3,8 persen pada September.

Konsumsi rumah tangga tumbuh 7,1 persen pada kuartal III/2021 dibandingkan dengan tahun lalu, sedikit melambat pada kuartal sebelumnya sebesar 7,3 persen. Namun, belanja pemerintah naik 13,6 persen, jauh di atas 4,2 persen pada periode April - Juni.

Sementara itu, tingkat pengangguran naik menjadi 8,9 persen pada September, mengikuti pembatasan aktivitas yang ketat pada Agustus di Ibu Kota dan sejumlah provinsi.

Adapun, sektor industri dan jasa mencetak pertumbuhan 7,9 persen dan 8,2 persen. Namun, pertanian, perhutanan, dan perikanan turun 1,7 persen yang sebagian akibat cuaca buruk dan wabah demam babi Afrika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nindya Aldila
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper