Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Wuih! Microsoft Salip Apple jadi Perusahaan Termahal di Dunia

Pada penutupan perdagangan Jumat (29/10/2021), perusahaan produsen perangkat lunak Windows tersebut mencatat kapitalisasi pasar senilai US$2,3 triliun.
Logo Microsoft terlihat dengan latar awan di Los Angeles, Amerika Serikat pada 14 Juni 2016/REUTERS-Lucy Nicholson
Logo Microsoft terlihat dengan latar awan di Los Angeles, Amerika Serikat pada 14 Juni 2016/REUTERS-Lucy Nicholson

Bisnis.com, JAKARTA – Microsoft berhasil menyalip Apple menjadi perusahaan termahal nilai kapitalisasi pasar tertinggi setelah saham produsen iPhone ini melorot.

Pada penutupan perdagangan Jumat (29/10/2021), perusahaan produsen perangkat lunak Windows tersebut mencatat kapitalisasi pasar senilai US$2,3 triliun, menjadikannya sebagai perusahaan termahal di dunia saat ini.

Dengan predikat tersebut, saham Microsoft juga terkerek 1 persen ke US$327,5 pada Jumat. Sementara itu, saham Apple melorot 4 persen ke US$146,41 setelah sebelumnya mencatatkan penurunan pendapatan kuartalan pertama kalinya sejak 2018.

Penjualan fiskal Apple pada kuartal IV/2021 mencapai US$83,4 miliar, atau di bawah ekspektasi senilai US$85 miliar, karena adanya gangguan rantai pasokan semikonduktor.

“Gangguan ini akan terus membebani pendapatan Apple sampai Desember, termasuk menjelang musim liburan. Namun, yang jelas kekurangan permintaan bukan menjadi masalah bagi Apple,” ujar Victoria Scholar, Head of Investment di Interactive Investor, dilansir Business Insider pada Minggu (31/10/2021).

Saham Apple sendiri sepanjang tahun ini sudah naik 12 persen. Kenaikan ini jauh dari capaian tahun lalu sampai 70 persen lantaran sentimen di sektor teknologi sedang cemerlang ditambah dengan mulainya pemulihan ekonomi setelah pandemi.

Namun, Scholar menilai Apple tetap berpotensi menjadi perusahaan pertama yang bisa menyentuh kapitalisasi pasar sampai senilai US$3 triliun dalam beberapa tahun ke depan.

Terakhir kali nilai Microsoft melewati Apple terjadi pada Mei 2020, di tengah pandemi Covid-19 dan volatilitas pasar saham. Pada saat itu saham perusahaan berbasis Redmond mengalami tekanan tipis, seperti yang dialami Apple.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Mutiara Nabila
Sumber : Business Insider
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper