Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Realisasi Investasi Asing, Industri Manufaktur Juaranya

Perolehan investasi asing langsung (FDI) sektor manufaktur sepanjang Januari–September 2021 mencapai US$11,9 miliar (Rp16,89 triliun) atau tumbuh 52,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.
Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyaksikan ground breaking pabrik baterai LG-Hyundai di Karawang, Jawa Barat. /BPMI
Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyaksikan ground breaking pabrik baterai LG-Hyundai di Karawang, Jawa Barat. /BPMI

Bisnis.com, JAKARTA — Industri pengolahan nonmigas atau manufaktur menempati posisi teratas dalam perolehan investasi asing langsung (FDI) sepanjang Januari–September 2021. Nilainya mencapai US$11,9 miliar (Rp16,89 triliun) atau tumbuh 52,4 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

Berdasarkan data yang dirilis Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), perolehan tersebut melanjutkan tren dominasi FDI manufaktur pada 2020 sebesar US$13,2 miliar (Rp18,71 triliun), yang diikuti sektor jasa di posisi kedua sebesar US$12,2 miliar (Rp17,29 triliun).

Sementara itu, capaian penanaman modal dalam negeri (PMDN) di sektor manufaktur pada periode tersebut mencapai Rp63 triliun (19,2 persen) dan berada di posisi kedua setelah jasa sebesar Rp218,9 triliun (66,8 persen).

Secara total FDI dan PMDN, sektor manufaktur mampu meraup Rp236,8 triliun dengan pertumbuhan 35,9 persen.

Sementara itu, berdasarkan industrinya, investasi logam dasar, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya, mencatatkan angka FDI tertinggi sebesar US$4,95 miliar (Rp7,01 triliun) dengan 781 proyek.

Sepanjang Januari-September total perolehan FDI dan PDMN subsektor tersebut tercatat sebesar Rp82,7 triliun, naik 12,5 persen YoY.

"Investasi [di industri logam, barang logam, bukan mesin, dan peralatannya] ini berarti tidak hanya mendorong yang sifatnya padat karya tapi mendorong sektor-sektor industri. Mudah-mudahan ke depan deindustrialisasi bisa kita atasi dengan industri membangun hilirisasi," kata Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Rabu (27/10/2021).

Sementara itu, sektor yang menjadi jawara realisasi investasi pada Januari-September 2021 yakni perumahan, kawasan industri, dan perkantoran sebesar Rp88,8 triliun, tumbuh 13,5 persen secara yoy.

Posisi ketiga setelah industri logam dasar yakni transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp80 triliun, naik 12,1 persen. Keempat, listrik, gas dan air senilai Rp59,4 triliun atau naik 9 persen, dan kelima pertambangan Rp53,3 triliun atau tumbuh 8,1 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Reni Lestari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper