Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Di Forum Asean, Menteri ESDM Bicara Soal Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan sebagai bagian dari pengembangan energi bersih, pemerintah Indonesia juga mendukung program Energy Transition Mechanism (ETM). Program tersebut dijalankan sebagai mekanisme untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan melalui pemberhentian operasional PLTU batu bara secara awal.
Suasana Kompleks PLTU Paiton di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (22/3/2019). /Antara-Widodo S Jusuf
Suasana Kompleks PLTU Paiton di Probolinggo, Jawa Timur, Jumat (22/3/2019). /Antara-Widodo S Jusuf

Bisnis.com, JAKARTA — Dalam acara Asia Clean Energy Summit (ACES) 2021, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan bahwa pemerintah Indonesia mendukung program penghentian lebih dini operasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) untuk pengembangan energi baru dan terbarukan.

Arifin mengatakan sebagai bagian dari pengembangan energi bersih, pemerintah Indonesia juga mendukung program Energy Transition Mechanism (ETM). Program tersebut dijalankan sebagai mekanisme untuk mempercepat pengembangan energi terbarukan melalui pemberhentian operasional PLTU batu bara secara awal.

"ETM sebagai inisiatif dari Asian Development Bank dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk Bank Dunia, Amerika Serikat dan Inggris. Studi Kelayakan saat ini sedang dilakukan di Filipina, Vietnam dan Indonesia," ujar Arifin dalam keterangan resminya, Selasa (26/10/2021).

Dalam proyek percontohan itu, masing-masing negara akan mendirikan fasilitas ETM dan mempercepat pembelian PLTU guna mempercepat masa pensiun pembangkit. ETM sendiri memiliki potensi besar sebagai mekanisme keuangan untuk program pengurangan karbon.

Di samping program ETM, terdapat 3 strategi yang disiapkan pemerintah Indonesia dalam transisi energi yakni transisi energi harus disesuaikan dengan kapasitas dan keadaan masing-masing negara, teknologi rendah emisi yang inovatif seperti teknologi CCS/CCUS dalam beberapa hal dapat diterapkan pada pembangkit listrik fosil yang ada untuk mempercepat pengurangan emisi sambil beralih ke energi yang lebih bersih dan lebih hijau.

Terakhir, kerjasama dengan negara-negara ASEAN dalam mengembangkan jalur transisi energi yang saling terhubung perlu digalakkan.

"Akselerasi ini sangat penting untuk memastikan akses teknologi bersih lebih terbuka, mekanisme pembiayaan yang inovatif, perbaikan kerangka peraturan demi menciptakan iklim investasi yang lebih baik dan lebih menarik, hingga pengembangan infrastruktur energi yang terintegrasi seperti pembangunan super grid dan transmisi smart grid untuk memastikan stabilitas dan keandalan sistem listrik," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Muhammad Ridwan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper