Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

LRT Jabodebek Tabrakan, Dirut INKA Minta Maaf ke Luhut

Direktur Utama PT Industri Kereta Api Budi Noviantoro menyampaikan permohonan maaf khusus kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang selama ini telah banyak membantu dalam pengembangan proyek tersebut.
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjajal kereta LRT Jabodebek pada Rabu 9 Juni 2021 - Youtube Setpres
Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menjajal kereta LRT Jabodebek pada Rabu 9 Juni 2021 - Youtube Setpres

Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Utama PT Industri Kereta Api (INKA) Budi Noviantoro menyampaikan permohonan maafnya kepada seluruh pihak terkait insiden Kecelakaan yang dialami Lrt jabodebek pada siang tadi di antara Stasiun Ciracas dan Stasiun Harjamukti atau di sekitar wilayah Cibubur, Jakarta Timur.

Dalam pernyataannya, Budi menyampaikan permohonan maaf khusus kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang selama ini telah banyak membantu dalam pengembangan proyek tersebut.

"Saya atas nama Dirut dan semua PT INKA mohon maaf kepada semua pihak, Kementerian Perhubungan, BUMN dan juga Menko Marves khususnya yang sudah membantu INKA, yang luar biasa. Kemudian kepada KAI dan lainnya," kata Budi dalam konferensi pers, Senin (25/10/2021).

Budi menjelaskan kecelakaan ini terjadi saat proses pengujian. Tabrakan melibatkan dua rangkaian yaitu trainset 20 dan trainset 29 LRT Jabodebek. Rencananya, trainset 29 itu akan diuji oleh tim dari Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Dia menyebut rangkaian kereta untuk LRT itu tersebar di sepanjang jalur di antara dua stasiun tersebut. Kecelakaan kemudian terjadi saat trainset 29 dari Ciracas hendak menuju Harjamukti. Tabrakan diduga terjadi karena langsiran terlalu cepat.

"Ini terindikasi, nanti KNKT [Komite Nasional Keselamatan Transportasi] yang menentukan, terindikasi [karena] langsiran yang terlalu cepat," ujarnya.

Budi menuturkan kecepatan untuk langsir normalnya 5 km/jam. Sementara saat kejadian, diduga masinis melaju terlalu cepat.

Hal itu, tambah dia, tentu menyalahi prosedur yang ada sehingga terindikasi adanya human error. Kendati demikian, Budi menegaskan untuk penyebab pastinya, pihaknya masih akan menunggu hasil investigasi dari KNKT.

"Pasti [menyalahi prosedur], terindikasi adanya human error dimana masinis pada saat langsir kecepatannya melebihi, tapi nanti itu akan dijelaskan lebih lanjut dari investigasi KNKT. Tapi indikasi awal berdasarkan situasi di lapangan seperti itu," imbuhnya.

Sebelumnya dalam kegiatan Pelepasan Kereta LRT Jabodebek Trainset ke-31 di Kantor Pusat PT INKA Madiun beberapa waktu lalu, Luhut mengungkapkan pentingnya proses alih teknologi yang terjadi dalam pelaksanaan proyek ini.

Luhut mengingatkan agar PT INKA, PT LEN, dan seluruh BUMN yang terlibat dalam produksi rangkaian kereta ini untuk terus melakukan pengujian dan memastikan setiap detail produksi dilakukan dengan baik sesuai standar internasional.

“Dengan demikian kita bisa semakin bangga untuk menunjukkan bahwa bangsa kita mampu memproduksi kereta api dengan teknologi yang canggih seperti ini," tutur Luhut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmi Yati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper